Konten dari Pengguna

Seni Menghindari Banyak Kerjaan: Panduan Menjaga Work-Life Balance di Kantor

Zein Muchamad Masykur
Dosen UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
21 Juli 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zein Muchamad Masykur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by @rrrinna .: https://www.pexels.com/photo/woman-hiding-her-friends-with-her-hands-18782137/
zoom-in-whitePerbesar
Photo by @rrrinna .: https://www.pexels.com/photo/woman-hiding-her-friends-with-her-hands-18782137/
ADVERTISEMENT
Eits, jangan buru-buru close tab dulu! Kamu yang lagi galau mikirin tumpukan kerjaan besok, artikel ini mungkin bisa jadi penyelamat hidupmu. Yuk, simak bareng-bareng!
ADVERTISEMENT
Kita semua tahu rasanya tenggelam dalam lautan pekerjaan yang nggak ada habisnya. Deadline menghantui, bos terus-terusan nambah tugas, belum lagi rekan kerja yang hobi 'nitip' kerjaan. Gimana caranya supaya kita nggak jadi budak korporat tanpa harus kehilangan pekerjaan? Nah, ini dia tips-tips jitu yang bisa kamu coba!
1. Jadi Ninja Komunikasi
Gambar oleh Tumisu Pixabay
Pertama-tama, kuasai seni komunikasi. Bukan berarti kamu harus jadi tukang gosip ya, tapi lebih ke arah pintar-pintar mengatur ekspektasi. Misalnya, ketika bos minta laporan, alih-alih langsung bilang "Siap, Boss!", coba respon dengan, "Baik, Boss. Kira-kira kapan deadline-nya ya? Soalnya saya lagi handle proyek A dan B nih."
Dengan begitu, kamu udah kasih hint kalau lagi sibuk tanpa kedengeran nolak kerjaan. Smart, kan?
ADVERTISEMENT
2. Prioritaskan dengan Metode Eisenhower
Gambar oleh amyfriesemke dari Pixabay
Pernah denger Matriks Eisenhower? Ini tool keren buat nge-filter mana tugas yang penting dan mana yang bisa ditunda (atau bahkan diabaikan, ssst!). Bagi tugasmu jadi empat kuadran:
Dengan metode ini, kamu bisa lebih selektif nerima kerjaan. Kalo ada yang masuk kuadran 4, ya "maaf, lagi fokus sama prioritas nih."
3. Jadi Ahli Delegasi
Gambar dari Pixabay
Nah, ini nih yang sering dilupain. Delegasi bukan berarti kamu males atau nggak mampu, tapi justru menunjukkan kemampuan manajerial. Identifikasi strength dan weakness tim kamu, terus bagi tugas sesuai kemampuan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Tapi inget, jangan asal lempar tugas ya! Pastikan kamu jelasin dengan detail dan kasih deadline yang jelas. Dengan gitu, kamu nggak cuma ngurangin beban sendiri, tapi juga ngasih kesempatan buat tim berkembang.
4. Kuasai Teknik 'Batasi Akses'
Gambar oleh websubs dari Pixabay
Ini mungkin kedengerannya agak ekstrem, tapi efektif lho! Coba deh sekali-sekali pura-pura sibuk. Pasang headphone (walaupun nggak dengerin apa-apa), atau tempel sticky notes "DO NOT DISTURB: Deadline!" di meja.
Cara lain, setting auto-reply di email atau chat kantor dengan pesan sopan tapi tegas, misalnya: "Mohon maaf, saat ini sedang fokus menyelesaikan proyek penting. Akan merespon secepat mungkin setelah selesai. Untuk hal urgent, silakan hubungi [nama rekan]."
5. Jadi Master Time-Blocking
Gambar oleh Three-shots Pixabay
Time-blocking itu kayak Tetris buat jadwal kamu. Bagi hari kerjamu jadi blok-blok waktu untuk tugas spesifik. Misalnya, 9-11 buat proyek A, 11-12 buat bales email, 1-3 buat meeting, dst.
ADVERTISEMENT
Dengan metode ini, kamu punya alasan kuat buat nolak kerjaan tambahan. "Maaf nih, jadwal hari ini udah full. Bisa masuk ke slot besok nggak ya?"
6. Manfaatkan Teknologi
Photo by luis gomes: https://www.pexels.com/photo/close-up-photo-of-programming-of-codes-546819/
Ada banyak tool keren yang bisa bantu kamu manage workload. Misalnya Trello buat nge-track progress, Toggl buat ngitung waktu kerja, atau bahkan simple to-do list di smartphone.
Dengan visualisasi workload yang jelas, kamu bisa dengan mudah nunjukin ke bos atau rekan kerja kalo plate-mu udah penuh. Data nggak bisa dibantah, bro!
7. Jadi Ahli Strategi Meeting
Photo by fauxels: https://www.pexels.com/photo/top-view-photo-of-people-near-wooden-table-3183150/
Meeting itu sering jadi time-waster nomor satu di kantor. Coba terapin strategi ini:
- Selalu minta agenda meeting sebelumnya
- Usulkan untuk bikin timeboxing di setiap agenda
ADVERTISEMENT
- Jangan ragu buat nanya, "Apakah kehadiran saya diperlukan di meeting ini?"
Kalo bisa kurangin jumlah meeting, otomatis waktu produktif kamu nambah, dan kesempatan dapet kerjaan tambahan berkurang!
8. Kuasai Seni Berkata 'Tidak'
Photo by Vie Studio: https://www.pexels.com/photo/person-holding-an-alphabet-4439408/
Ini mungkin yang paling sulit, tapi juga paling penting. Belajarlah untuk bilang "tidak" dengan cara yang sopan tapi tegas. Misalnya:
"Wah, ide bagus nih! Tapi sayangnya plate saya lagi full banget. Gimana kalo kita diskusi lagi minggu depan? Atau mungkin [nama rekan] bisa bantu?"
Inget, bilang "tidak" itu bukan berarti kamu nggak capable atau nggak mau kerja keras. Ini justru nunjukin kamu bisa manage waktu dan energi dengan baik.
9. Jadi 'Busy' yang Produktif
Photo by JÉSHOOTS: https://www.pexels.com/photo/attractive-businessman-busy-clock-3572/
Nah, ini trik ampuh! Selalu keliatan sibuk, tapi dengan cara yang produktif. Misalnya, pas lagi senggang, kerjain task kecil-kecil yang udah lama ditunda. Atau baca artikel yang related sama kerjaan.
ADVERTISEMENT
Dengan gitu, kalo ada yang nawarin kerjaan tambahan, kamu bisa bilang, "Aduh, lagi fokus nih nyelesaiin [task yang sebenernya nggak terlalu penting]."
10. Ciptakan 'Zona Aman'
Gambar oleh Pixabay
Ini mungkin agak kontroversial, tapi coba deh bikin semacam 'zona aman' di kantor. Maksudnya, area atau waktu dimana kamu nggak bisa diganggu. Bisa dengan cara duduk di spot yang agak tersembunyi, atau pasang tanda "Do Not Disturb" pas jam-jam tertentu.
Inget, ini bukan buat ngehindar dari kerjaan, tapi lebih ke manajemen energi dan fokus. Dengan punya 'zona aman', kamu bisa lebih produktif dan efisien ngerjain tugas yang udah ada.
Nah, gimana? Udah siap nge-manage workload dengan lebih smart? Inget ya, tips-tips di atas bukan buat kamu jadi karyawan pemalas, tapi lebih ke arah gimana caranya kerja lebih efisien dan menjaga work-life balance.
ADVERTISEMENT
Tapi yang paling penting, jangan lupa tetep profesional dan bertanggung jawab sama kerjaan yang udah ada di tangan. Kalo kamu konsisten nerapin tips-tips di atas, lama-lama orang-orang bakal ngerti ritme kerja kamu dan nggak sembarangan ngasih kerjaan tambahan.
Oh iya, satu lagi! Jangan lupa untuk selalu update skill dan pengetahuan kamu. Paradoksnya, semakin ahli kamu di bidang tertentu, semakin dikit orang yang bisa ngasih kerjaan ke kamu. Kenapa? Karena kamu jadi terlalu "spesial" buat tugas-tugas sepele!
Jadi, siap menyambut Senin dengan strategi baru? Inget, kunci utamanya adalah konsistensi dan komunikasi yang baik. Dengan begitu, kamu bisa punya waktu lebih buat diri sendiri tanpa harus ngorbanin performa kerja.
Selamat mencoba, dan semoga sukses mengarungi lautan pekerjaan tanpa harus tenggelam! Kalo ada yang nanya kenapa kamu tiba-tiba jadi lebih efisien, bilang aja lagi menerapkan "productivity hack" terbaru. Kedengerannya keren kan? Hehe.
ADVERTISEMENT