Konten dari Pengguna

5 Tips Wujudkan Diferensiasi Pembelajaran yang Berfokus pada Siswa

Zenius Education
To spark the love of learning in everyone, everywhere, to question everything
22 Maret 2022 10:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zenius Education tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Diferensiasi pembelajaran untuk mengatasi learning loss menjadi topik utama lokakarya ZenRu dengan Disdik Provinsi Sulsel yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 guru.

Lokakarya bertajuk “Mengatasi Learning Loss dengan Strategi Diferensiasi Pembelajaran” membahas pendekatan pembelajaran yang lebih berfokus pada siswa.
zoom-in-whitePerbesar
Lokakarya bertajuk “Mengatasi Learning Loss dengan Strategi Diferensiasi Pembelajaran” membahas pendekatan pembelajaran yang lebih berfokus pada siswa.
ADVERTISEMENT
Jakarta, 22 Maret 2022 - Learning loss merupakan kondisi hilangnya sebagian kecil atau sebagian besar pengetahuan dan keterampilan dalam perkembangan akademis yang dirasakan siswa. Perubahan metode pembelajaran secara mendadak hingga menurunnya kondisi fisik maupun psikis siswa membuat learning loss menjadi salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang tidak dapat dielakkan. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus untuk segera meminimalisasi serta menanggulangi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Rangkaian lokakarya bertajuk “Mengatasi Learning Loss dengan Strategi Diferensiasi Pembelajaran” merupakan hasil kerja sama lanjutan antara platform edukasi berbasis teknologi, Zenius melalui Zenius untuk Guru (ZenRu) dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan serta merupakan kerja sama perdana dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
Lokakarya ini dibuka oleh Head of Government Relations Zenius Mohammad Nurreza Rachman. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Zenius selalu mengembangkan beragam inovasi hingga melahirkan ZenRu. ZenRu bukan hanya berfokus pada utilisasi teknologi, tetapi juga untuk mengembangkan kapasitas guru secara maksimal, seperti melalui pelaksanaan lokakarya yang telah diikuti oleh lebih dari 100.000 guru.
“Zenius telah berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 2020 dengan berbagai bentuk kerja sama. Tak hanya lokakarya, kerja sama tersebut menghasilkan berbagai kegiatan seperti Try Out AKM dan Try out UTBK, hingga pendampingan penggunaan layanan Zenius ke lebih dari 350 sekolah dan madrasah untuk memajukan pendidikan di Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Bapak Ir. H. Imran Jausi, M.Pd.
Lokakarya ini dihadiri langsung oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Bapak Ir. H. Imran Jausi, M.Pd. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa saat ini dibutuhkan pengembangan metode pendekatan belajar yang lebih variatif dan adaptif, di mana teknologi adalah solusi cerdas untuk mengatasi berbagai persoalan pendidikan. “Harapan kami bahwa kualitas pendidikan di Sulawesi Selatan akan semakin meningkat, pemanfaatan literasi digital semakin masif, dan penggunaan teknologi pendidikan akan semakin baik,” pungkasnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Bapak Drs. H. Khaeroni, M.Si.
Hal tersebut senada dengan pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Bapak Dr. H. Rappe, M.Pd. Beliau mengatakan, “Kita semua sama-sama merasakan betapa pentingnya kemampuan digital saat ini, sehingga para guru harus meningkatkan kapasitas digitalnya untuk mendukung pembelajaran. Perpaduan online dan offline menjadi pilihan kita saat ini. Kita harus terus mengasah diri salah satunya melalui lokakarya seperti ini agar kualitas pendidikan kita tidak terdegradasi karena adanya pandemi.”
ADVERTISEMENT
Diferensiasi pembelajaran merupakan pendekatan yang memandang bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda. Pendekatan ini berfokus kepada siswa, di mana keberagaman siswa selalu dipelajari dan pembelajaran akan disesuaikan dengan kondisi siswa. Lalu, bagaimana penerapan diferensiasi pembelajaran? Simak lima cara berikut ini:
1. Merancang pembelajaran kreatif dan menyenangkan
Hal ini meliputi teknik mengajar, gaya mengajar, teknik asesmen, dan teknik pemberian feedback. Metode yang diterapkan harus dapat memenuhi kebutuhan siswa, sehingga guru perlu mengenali karakteristik semua siswa.
2. Fokus pada kompetensi
Kompetensi yang dimaksud adalah tidak hanya mengetahui dan menghafal materi, tetapi sikap dan keterampilan apa yang wajib siswa miliki setelah mempelajari sebuah materi. Saat ini guru diberikan kebebasan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan siswa di sekolah dengan menggunakan kurikulum darurat. Jadi, guru tidak harus menghabiskan semua materi pelajaran dengan alokasi waktu yang sempit.
ADVERTISEMENT
3. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Salah satu cara menyampaikan materi agar mudah dipahami adalah dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif, misalnya dengan menghias kelas, menata ruang belajar yang nyaman, menjauhkan diri dari sumber-sumber suara, dan juga mengurangi hal-hal yang dapat menimbulkan distraksi bagi siswa.
4. Mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran dengan baik
Masalah dalam proses belajar mengajar dan cara mengatasinya harus dipikirkan dari awal supaya mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Ada baiknya guru bersiap lebih awal supaya dapat melakukan pemeriksaan terhadap alat-alat dan bahan yang diperlukan sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
5. Memanfaatkan teknologi dan aplikasi yang tepat
Teknologi dan aplikasi yang tepat turut berkontribusi terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Namun perlu diingat, teknologi akan berhasil jika sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicanangkan. Sehingga, tentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu, kemudian cari aplikasi atau teknologi yang sesuai dan dapat dijadikan sebagai penunjang pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Selama tiga hari penuh, lokakarya ini telah menjangkau 2.100 peserta yang berasal dari guru-guru dari seluruh tingkat di Provinsi Sulawesi Selatan, bahkan beberapa peserta datang dari luar Provinsi Sulawesi Selatan. Lokakarya ini juga dihadiri oleh para kepala kantor wilayah tingkat kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, baik pengawas, kepala sekolah, serta kepala madrasah. Seluruh partisipan akan mendapatkan sertifikat digital setara 32 jam pelajaran.
Platform ZenRu untuk guru-guru di Provinsi Sulawesi Selatan dapat diakses secara gratis melalui https://sulsel.guru.zenius.com/. Sejak diluncurkan pada November tahun lalu, sudah lebih dari 250 ribu guru menggunakan Zenius dan tergabung dalam komunitas Zenius untuk Guru. Zenius melayani pertanyaan seputar penggunaan ZenRu melalui akun media sosial @zeniusuntukguru di Instagram, Telegram, dan Facebook.
ADVERTISEMENT