Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Terobosan KKN 099 UMY: Lilin Aromaterapi dari Limbah Minyak Jelantah
25 Februari 2024 0:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ziana verawati habsari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 099 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menghadirkan terobosan baru dalam pengelolaan limbah minyak jelantah dengan mengadakan program pelatihan "Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi" di Dusun Klatak. Kelurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, Bantul. sebagai solusi kreatif dan berkelanjutan untuk menangani permasalahan limbah rumah tangga yang sering dibuang sembarangan.
ADVERTISEMENT
Minyak jelantah yang dibuang tanpa diolah terlebih dahulu dapat mencemari lingkungan, seperti menyumbat saluran air dan mencemari tanah. Program KKN 099 UMY ini bertujuan untuk mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomis, yaitu lilin aromaterapi dengan memberdayakan ibu-ibu yang tergabung dalam PKK Dusun Klatak.
Proses pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah terbilang mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah minyak jelantah, stearin, pewarna, essentials oil, arang, sumbu dan wadah. Pertama, minyak jelantah direndam dulu selama semalam dengan menggunakan arang untuk menetralkan minyak dari bau sisa makanan. Langkah kedua minyak yang sudah direndam arang kemudian dipanaskan dan dicampurkan dengan stearin. Setelah minyak dan stearin tercampur kemudian masukkan pewarna dan essentials oil sesuai selera. Terakhir, campuran tersebut bisa dipindahkan ke wadah yang sudah diberi sumbu. Setelah dingin dan mengeras, lilin aromaterapi siap untuk digunakan.
ADVERTISEMENT
Ibu-ibu yang tergabung dalam PKK Dusun Klatak menyambut baik dan antusias program ini. KKN 099 UMY berharap program ini dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk pengelolaan limbah minyak jelantah di masyarakat, khususnya di Dusun Klatak yang memiliki banyak UMKM yang memproduksi makanan dengan menggunakan minyak goreng. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mendorong ekonomi kreatif.