Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pilar Kemajuan Gen Z & Milenial : Komunikasi Digital, Interpersonal, dan Budaya
9 Desember 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Ziya Ibr tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi Milenial dan Gen Z menghadapi tantangan besar di era modern yang ditandai dengan revolusi digital. Sebagai generasi yang tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi, mereka hidup di dunia yang terus berubah, baik dari segi budaya, pola komunikasi, maupun dinamika kerja.
ADVERTISEMENT
Perubahan ini membuka peluang baru, namun juga memunculkan tantangan unik, terutama dalam mempertahankan kinerja dan
keberlanjutan mereka di berbagai bidang.
Melalui kajian antropologi pembangunan, kita dapat memahami bagaimana budaya dan nilai-nilai tradisional dapat diintegrasikan dengan kemajuan teknologi untuk mendukung perkembangan generasi muda ini. Selain itu, digital komunikasi dan komunikasi interpersonal merupakan dua pilar utama yang menjadi kunci keberhasilan mereka dalam menghadapi tantangan era modern.
Menghubungkan Nilai Tradisional dan Teknologi
Dalam antropologi pembangunan, budaya dipandang sebagai fondasi penting dalam pembangunan manusia. Generasi Milenial dan Gen Z hidup di era yang sangat dipengaruhi digitalisasi, di mana perubahan pola kerja dan nilai sosial terjadi begitu cepat. Namun, transformasi ini sering kali menciptakan kesenjangan generasi, terutama ketika Milenial dan Gen Z harus berkolaborasi dengan generasi sebelumnya yang memiliki pendekatan kerja lebih konvensional.
ADVERTISEMENT
Adaptasi generasi muda terhadap teknologi sering disalahartikan sebagai kurangnya penghargaan terhadap proses kerja tradisional. Padahal, dengan pendekatan yang tepat, teknologi dan nilai tradisional seperti disiplin, kesabaran, serta kerja keras dapat diselaraskan untuk menciptakan sinergi yang optimal. Dialog lintas generasi menjadi kunci penting dalam menyatukan kedua pendekatan ini. Misalnya, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi untuk efisiensi kerja tanpa meninggalkan nilai-nilai etos kerja yang diwariskan dari generasi sebelumnya.
Digital Komunikasi: Tantangan dan Peluang
Kemajuan teknologi memungkinkan generasi muda bekerja dengan lebih fleksibel dan kolaboratif. Alat seperti Slack, Microsoft Teams, dan media sosial telah menjadi tulang punggung produktivitas Milenial dan Gen Z. Namun, di balik efisiensi tersebut, komunikasi digital juga menghadirkan tantangan yang perlu diatasi.
ADVERTISEMENT
Komunikasi berbasis teks, seperti email atau pesan singkat, sering kali kehilangan elemen emosional yang penting dalam membangun hubungan yang saling percaya. Ekspresi nonverbal, seperti nada suara dan gestur, tidak dapat ditransmisikan melalui layar, sehingga mengurangi kemampuan untuk membangun empati. Hal ini menjadi tantangan besar, terutama dalam konteks kerja yang membutuhkan hubungan interpersonal yang kuat.
Untuk mengatasi hal ini, komunikasi tatap muka, meski hanya melalui panggilan video, tetap perlu diintegrasikan dalam keseharian kerja. Di sisi lain, generasi muda juga harus belajar menyeimbangkan penggunaan teknologi agar tidak memicu kelelahan komunikasi (communication fatigue) yang dapat mengganggu produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Komunikasi Interpersonal: Keterampilan yang Tetap Relevan
Meski digitalisasi mendominasi, komunikasi interpersonal tetap menjadi keterampilan penting yang tidak tergantikan. Dalam interaksi langsung, kemampuan untuk memahami bahasa tubuh, nada suara, dan konteks sosial sangat berperan dalam membangun hubungan yang efektif.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, generasi Milenial dan Gen Z yang lebih terbiasa dengan komunikasi digital sering dianggap kurang mahir dalam berkomunikasi secara tatap muka. Meski begitu, mereka juga menemukan cara unik untuk mengekspresikan diri di dunia digital, seperti melalui emoji, GIF, dan video pendek. Inovasi ini menunjukkan fleksibilitas generasi muda dalam beradaptasi dengan kebutuhan komunikasi yang berbeda.
Untuk meningkatkan keterampilan interpersonal, pelatihan berbasis pengalaman, seperti simulasi negosiasi langsung atau diskusi kelompok, dapat membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam interaksi tatap muka. Selain itu, generasi muda perlu memahami pentingnya mendengarkan aktif dan kepekaan budaya untuk sukses dalam lingkungan kerja multikultural.
Keberlanjutan dan Kinerja di Era Modern
Generasi Milenial dan Gen Z dikenal dengan kepedulian tinggi terhadap isu-isu keberlanjutan, kesetaraan, dan kesejahteraan. Dalam konteks kerja, mereka lebih produktif ketika bekerja di lingkungan yang inklusif, fleksibel, dan mendukung keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
ADVERTISEMENT
Komunikasi efektif, baik digital maupun interpersonal, memegang peranan penting dalam mendukung kinerja mereka. Digital komunikasi dapat mempercepat kolaborasi lintas tim, sementara komunikasi interpersonal membantu menjaga hubungan kerja yang sehat dan harmonis. Kombinasi kedua pendekatan ini diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif sekaligus ramah bagi kesejahteraan mental.
Organisasi perlu memberikan pelatihan yang mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan. Misalnya, mengajarkan penggunaan teknologi secara etis, mengelola tekanan kerja, serta pentingnya interaksi tatap muka untuk memperkuat hubungan kerja. Dengan pendekatan ini, potensi generasi muda dapat dimaksimalkan, baik dalam hal produktivitas maupun dampak sosial yang mereka hasilkan.
Generasi Milenial dan Gen Z adalah aset besar dalam mendorong perubahan positif di era digital. Untuk menghadapi tantangan global, mereka perlu didukung dengan pendekatan yang holistik, menggabungkan antropologi pembangunan, komunikasi digital, dan keterampilan interpersonal.
ADVERTISEMENT
Organisasi, institusi pendidikan, dan komunitas memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem yang memungkinkan generasi muda berkembang secara optimal. Melalui dialog lintas generasi, pelatihan komunikasi yang relevan, serta penerapan teknologi secara bijaksana, Milenial dan Gen Z dapat menjadi generasi penggerak yang membawa perubahan signifikan di dunia modern.
DAFTAR PUSTAKA :
Adler, Ronald B., et al. Interplay: The Process of Interpersonal Communication. Oxford University Press, 2018.
Brown, Brené. Dare to Lead: Brave Work. Tough Conversations. Whole Hearts. Random House, 2018.
Castells, Manuel. The Rise of the Network Society. Wiley-Blackwell, 2010.
Escobar, Arturo. Encountering Development: The Making and Unmaking of the Third World. Princeton University Press, 1995.
Goleman, Daniel. Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books, 2005.
ADVERTISEMENT
Sinek, Simon. Leaders Eat Last: Why Some Teams Pull Together and Others Don't. Penguin Books, 2014.
Turkle, Sherry. Reclaiming Conversation: The Power of Talk in a Digital Age. Penguin Books, 2015.