Konten dari Pengguna

Sinergi Komunikasi Interpersonal & Digital dalam pelaksanaan Pilkada Kaltim 2024

Ziya Ibr
Penulis Buku, Dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Mulawarman serta Tenaga Ahli dalam bidang komunikasi dengan kepakaran di bidang Ilmu Komunikasi Digital, Komunikasi Interpersonal & Kepemimpinan, Motivasi, serta Psikologi Komunikasi.
10 November 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ziya Ibr tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Pilkada Kaltim 2024, meningkatkan partisipasi politik menjadi tantangan signifikan, khususnya dalam menarik perhatian generasi muda yang sering kali apatis terhadap politik. Berdasarkan data KPU Kaltim, partisipasi pemilih pada pemilu nasional 2024 mencapai 79%, tetapi tantangan tetap ada untuk memastikan angka yang sama pada pemilihan daerah​ (diskominfo kaltimprov) . Untuk mencapai target ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim berupaya menerapkan strategi yang menggabungkan komunikasi interpersonal dan digital. Melalui sinergi ini, diharapkan masyarakat Kaltim, terutama generasi muda, dapat lebih bersemangat menggunakan hak pilihnya.
Gambar 1 : Penggunaan Komunikasi interpersonal dalam Pilkada, sumber : penulis
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1 : Penggunaan Komunikasi interpersonal dalam Pilkada, sumber : penulis
Pentingnya Komunikasi Interpersonal di Pilkada
ADVERTISEMENT
Komunikasi interpersonal berperan penting dalam menjembatani gap antara calon pemilih dan penyelenggara pemilu. Pendekatan ini melibatkan tatap muka yang memungkinkan dialog langsung antara KPU, pemerintah daerah, hingga tim sukses dengan masyarakat. Dalam komunikasi tatap muka, masyarakat memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada figur publik dan mendapatkan jawaban yang mereka butuhkan. Menurut teori komunikasi dari Joseph DeVito, komunikasi interpersonal yang intensif dan dua arah sangat efektif dalam membangun kepercayaan, meningkatkan pemahaman, serta menggugah minat pemilih​ (diskominfo kaltimprov).
Di Kaltim, KPU bekerja sama dengan badan humas pemerintah, akademisi, dan instansi lain untuk melakukan sosialisasi langsung melalui diskusi publik, seminar, dan pertemuan komunitas. Ketua KPU Kaltim Fahmi Idris menyebutkan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan pesan pentingnya partisipasi pemilih melalui pertemuan-pertemuan yang diadakan di berbagai daerah​ (diskominfo kaltimprov)
ADVERTISEMENT
Selain itu, komunikasi interpersonal memberikan kesempatan bagi warga untuk memahami dampak politik secara lebih personal, yang diyakini mampu meningkatkan ketertarikan pemilih muda.
Peran Komunikasi Digital dalam Menjangkau Generasi Muda
Namun, dengan berkembangnya teknologi, KPU Kaltim menyadari bahwa pendekatan tatap muka saja tidak cukup, terutama dalam menjangkau generasi muda yang sebagian besar mengakses informasi melalui media digital. Berdasarkan survei dari We Are Social tahun 2023, hampir 70% penduduk Indonesia adalah pengguna aktif media sosial, dan sebagian besar pengguna ini berasal dari kalangan muda. Dengan demikian, pendekatan digital menjadi sangat relevan untuk memastikan pesan-pesan terkait Pilkada Kaltim tersampaikan dengan efektif.
KPU Kaltim memanfaatkan berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan YouTube untuk menyebarkan informasi seputar Pilkada. Konten-konten yang diunggah berisi video singkat, infografis, hingga kampanye melawan hoaks yang dapat menjangkau audiens muda secara luas. Melalui pendekatan ini, KPU berharap dapat mengajak anak muda berpartisipasi aktif dengan menggunakan metode yang sesuai dengan keseharian mereka​ (diskominfo kaltimprov)
ADVERTISEMENT
Kombinasi komunikasi interpersonal dengan strategi digital juga membantu KPU Kaltim melawan misinformasi dan disinformasi yang banyak beredar di media sosial. Mengingat adanya potensi informasi yang salah atau menyesatkan di dunia maya, kolaborasi dengan tim cyber patrol juga dilakukan untuk memastikan informasi yang disampaikan benar adanya dan tidak merugikan pihak-pihak terkait.
Membangun Kepercayaan dengan Komunikasi Interpersonal di Era Digital
Di era digital, komunikasi interpersonal masih memiliki peran yang sangat penting. Interaksi langsung seperti sosialisasi di komunitas, diskusi tatap muka, atau kunjungan calon pemimpin ke daerah-daerah memperlihatkan bahwa para pemimpin siap mendengarkan dan menjawab pertanyaan masyarakat secara langsung. Hal ini tidak hanya membangun kepercayaan tetapi juga menggugah partisipasi politik.
Studi yang diterbitkan oleh Pew Research Center menyebutkan bahwa komunikasi langsung dan personal berperan dalam membentuk pandangan dan meningkatkan rasa percaya. Sifat interaksi tatap muka, di mana pemilih bisa bertanya dan memperoleh jawaban langsung, menciptakan rasa keterlibatan yang lebih dalam​ (diskominfo kaltimprov)
ADVERTISEMENT
Kolaborasi antara Komunikasi Interpersonal dan Digital untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilih
KPU Kaltim menyadari bahwa sinergi antara komunikasi interpersonal dan digital memberikan keuntungan yang signifikan. Di satu sisi, interaksi langsung melalui komunikasi interpersonal memungkinkan penyampaian pesan yang lebih personal dan empatik, sementara di sisi lain, komunikasi digital memungkinkan pesan tersampaikan dengan cepat dan luas.
Sebagai contoh, forum diskusi dan seminar yang diadakan di komunitas atau universitas dapat dilengkapi dengan siaran langsung melalui media sosial, sehingga informasi bisa diakses oleh lebih banyak orang. KPU juga menggunakan media sosial untuk mengumumkan acara-acara tatap muka di berbagai wilayah Kaltim, memastikan masyarakat mengetahui jadwal dan lokasi kegiatan sosialisasi.
Tantangan dalam Menggabungkan Komunikasi Interpersonal dan Digital
ADVERTISEMENT
Meskipun sinergi ini sangat potensial, ada beberapa tantangan yang dihadapi. Tantangan terbesar adalah keterbatasan akses internet di beberapa daerah pedesaan atau daerah terpencil di Kaltim. Generasi muda yang tinggal di daerah-daerah ini mungkin tidak memiliki akses yang cukup ke platform digital, sehingga sulit untuk menyampaikan informasi melalui media sosial.
Untuk mengatasi kendala ini, KPU Kaltim dan pemerintah daerah terus berupaya untuk meningkatkan infrastruktur digital dan mendistribusikan informasi melalui kolaborasi dengan berbagai institusi di daerah. Selain itu, penggunaan media lokal, seperti radio dan koran daerah, juga diterapkan agar informasi dapat menjangkau masyarakat luas, termasuk mereka yang tidak memiliki akses digital.
Optimisme terhadap Peningkatan Partisipasi Pemilih
Melalui upaya sinergis ini, KPU Kaltim optimis bahwa tingkat partisipasi pemilih dapat ditingkatkan. Dengan menggabungkan kekuatan komunikasi interpersonal dan digital, pesan mengenai pentingnya pilkada dapat tersampaikan secara lebih efektif kepada masyarakat luas. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilih, khususnya pemilih muda yang sering kali merasa jauh dari politik​ (diskominfo kaltimprov)
ADVERTISEMENT
Kesuksesan pendekatan ini akan sangat bergantung pada kemampuan KPU dan pihak-pihak terkait dalam menjaga komunikasi yang berkesinambungan dan adaptif. Komitmen untuk menyediakan informasi yang akurat dan mudah diakses juga menjadi kunci penting dalam menarik minat masyarakat untuk aktif dalam Pilkada Kaltim 2024. Dengan demikian, sinergi komunikasi interpersonal dan digital tidak hanya menjadi sarana sosialisasi, tetapi juga alat penting untuk menciptakan demokrasi yang lebih inklusif dan representatif bagi semua kalangan.