Konten dari Pengguna

Sound Horeg: Menghibur atau Menyiksa?

Zaskia Ramadhani
Mahasiswi Psikologi Universitas Negeri Jakarta
22 Desember 2024 15:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zaskia Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sound Horeg | Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sound Horeg | Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Dalam suatu acara, terdapat sound system untuk mendukung pelaksanaan suatu acara. Begitu pula dengan sound horeg, yang sebenarnya adalah sound system keliling untuk menginfokan suatu hal, disesuaikan dan tergantung kebutuhan sang penyewa.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, apasih sound horeg itu?
Sound horeg ialah sound system berjalan diatas kendaraan truk lengkap dengan amplifier yang berlokasi di daerah pulau Jawa. Sound horeg biasanya atau umumnya kita lihat sering digunakan untuk memutarkan musik dengan volume keras sehingga banyak menimbulkan respon yang kurang mengenakkan dari warga yang dilalui oleh sound horeg ini.
Tingkat kebisingan yang dibuat oleh sound horeg mencapai 135 dB (desibel). Padahal sudah tercantum dalam KEP-48/MENLH/11/1996 bahwa tingkat kebisingan dalam perumahan dan pemukiman hanya mencapai 55 dB (desibel) saja.
Beredar di platform Tiktok tentang keresahan warga akibat bising yang ditimbulkan oleh sound horeg ini. Bahkan getarannya sampai membuat pecahnya kaca rumah warga dan karena sound horeg ini dibawa dengan truck dan ukurannya agak besar, dirusaknya atap warung rumah warga yang dianggap menghalangi jalannya sound horeg ini.
ADVERTISEMENT
Dampak kebisingan sound horeg bagi telinga manusia
Menurut World Health Organization, volume yang aman untuk telinga kita yaitu kurang dari 85 dB dan itu juga dengan durasi maksimal delapan jam. Jika tingkatan volume diatas 85 dB dan dengan durasi pendengaran yang lama, maka dapat menyebabkan kerusakan sementara pada telinga bahkan bisa sampai gangguan pendengaran secara permanen.