Konten dari Pengguna

Artis dalam Pemilu: Perspektif Unik atau Sensasi Politik?

Zulfikar Setyo Utomo
Zulfikar Setyo adalah seorang mahasiswa Magister Akuntansi di Universitas Trisakti. Zulfikar Setyo memulai karirnya di dunia auditing pada tahun 2018 dan saat ini menjabat sebagai Senior Auditor di Ernst and Young Global Ltd.
11 Juni 2023 5:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zulfikar Setyo Utomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2019 di TPS 02, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2019 di TPS 02, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Pemilihan Umum (Pemilu) sering kali menjadi momen penting dalam kehidupan politik suatu negara. Di beberapa negara, terutama di Indonesia, kita sering melihat kehadiran artis-artis terkenal yang ikut serta dalam Pemilihan Umum, baik sebagai calon legislatif atau sebagai pendukung politik.
ADVERTISEMENT
Namun, hadirnya artis dalam dunia politik seringkali menjadi topik kontroversial dan memicu perdebatan tentang apakah partisipasi mereka memberikan perspektif unik atau hanya menjadi sensasi politik belaka.
Ketika artis terlibat dalam Pemilihan Umum, mereka sering mendapatkan sorotan yang besar dari media dan publik. Popularitas dan pengaruh mereka dapat memberikan keuntungan politik yang signifikan, terutama di kalangan pemilih yang mengagumi mereka sebagai tokoh publik.
Hal ini sering kali memunculkan pernyataan bahwa partisipasi artis dalam Pemilu hanya merupakan strategi sensasional untuk mendapatkan perhatian dan meningkatkan popularitas mereka di luar dunia hiburan.
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2019 di TPS 02, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Namun, di balik kontroversi tersebut, ada yang menganggap bahwa partisipasi artis dalam Pemilihan Umum dapat membawa perspektif unik dalam proses politik. Mereka memiliki kemampuan untuk menarik perhatian publik dan menyampaikan pesan politik dengan cara yang lebih mudah dipahami dan menarik bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan artis dapat meningkatkan partisipasi politik di kalangan kaum muda atau pemilih yang sebelumnya tidak terlalu tertarik dengan politik. Dalam beberapa kasus, artis yang terpilih menjadi anggota parlemen juga dapat memperjuangkan isu-isu yang dekat dengan masyarakat yang mereka wakili berkat pengalaman dan wawasan mereka dalam dunia seni dan hiburan.
Misalnya, seorang artis yang terjun ke politik mungkin memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu seni, budaya, atau hiburan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Mereka dapat menjadi suara bagi komunitas seniman dan pekerja budaya yang seringkali diabaikan atau kurang terwakili dalam proses politik. Perspektif dan pengalaman unik artis dapat membantu merumuskan kebijakan yang lebih inklusif dan mendukung pertumbuhan sektor seni dan budaya.
Ilustrasi politik identitas. Foto: Shutter Stock
Namun, perlu diingat bahwa kehadiran artis dalam politik juga dapat memunculkan pertanyaan etika dan keahlian yang relevan dengan posisi yang mereka jalani.
ADVERTISEMENT
Meskipun popularitas mereka bisa menjadi kekuatan, artis yang terjun ke politik perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu politik dan kemampuan untuk membuat keputusan yang berkualitas dalam kapasitas mereka sebagai wakil rakyat.
Terlalu banyak fokus pada sensasi politik atau popularitas dapat mengaburkan tugas dan tanggung jawab mereka dalam mewakili kepentingan publik secara efektif.
Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk mengkaji secara kritis peran artis dalam politik. Kehadiran mereka dapat memberikan perspektif unik dan memperkaya debat politik, tetapi juga harus disertai dengan pemahaman dan komitmen terhadap tugas politik yang diemban. Selain itu, kita sebagai pemilih perlu mempertimbangkan kualitas dan keahlian calon politik, bukan hanya popularitas mereka sebagai artis.
Ilustrasi seminar politik. Foto: Shutter Stock
Penting juga untuk dihindari pemikiran stereotip bahwa partisipasi artis dalam politik semata-mata sebagai sensasi politik yang hanya mengganggu proses politik yang serius.
ADVERTISEMENT
Beberapa artis yang terjun ke politik telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perubahan yang positif dan melakukan upaya nyata untuk mewakili suara-suara yang kurang terdengar.
Kita harus memberikan ruang bagi artis yang memilih jalur politik untuk membuktikan diri dan memberikan kontribusi yang berarti dalam pembentukan kebijakan publik.
Dalam kesimpulan, partisipasi artis dalam Pemilihan Umum dapat menghadirkan perspektif unik dan menciptakan sensasi politik. Kehadiran mereka dapat membantu meningkatkan partisipasi politik dan memberikan suara bagi segmen masyarakat yang sebelumnya tidak terwakili.
Namun, artis yang terlibat dalam politik juga perlu menunjukkan komitmen dan pengetahuan yang memadai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab politik mereka. Penting bagi kita sebagai pemilih untuk melihat lebih dari sekadar popularitas dan memilih calon yang mampu mengemban tugas politik secara bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks demokrasi, keragaman dan inklusi dalam wakil rakyat sangat penting, dan partisipasi artis dapat menjadi salah satu aspek yang berkontribusi terhadap hal tersebut.