Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Wisuda yang Autentik: Merayakan Prestasi pada Jenjang yang Tepat
18 Juni 2023 5:15 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Zulfikar Setyo Utomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Acara wisuda merupakan momen yang sangat istimewa dan ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa yang telah menyelesaikan studi mereka di perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Acara ini diadakan sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan terhadap kerja keras dan dedikasi yang telah mereka berikan selama bertahun-tahun dalam mengejar gelar akademik tertinggi. Wisuda adalah momen bersejarah yang menggambarkan pencapaian mereka dan menandai langkah awal menuju karier profesional.
Namun, seiring berjalannya waktu, tren ini telah berubah. Acara wisuda yang semula hanya terbatas pada jenjang perkuliahan, kini telah meluas hingga mencakup jenjang pendidikan dasar dan menengah. Semakin banyak TK, SD, SMP, dan SMA yang mengadakan acara wisuda bagi para siswa mereka.
Hal ini menunjukkan adanya pergeseran budaya dalam dunia pendidikan, di mana acara wisuda dianggap sebagai perayaan berakhirnya setiap jenjang pendidikan.
Meskipun memahami keinginan untuk memberikan penghargaan kepada siswa atas pencapaian mereka, sebagian orang berpendapat bahwa acara wisuda yang meluas hingga jenjang pendidikan dasar dan menengah tidaklah diperlukan.
ADVERTISEMENT
Alasannya adalah bahwa acara wisuda pada jenjang ini belum memiliki signifikansi yang sebanding dengan tingkat pendidikan yang mereka tempuh.
Pada tahap pendidikan dasar dan menengah, para siswa masih dalam proses belajar dan mengembangkan diri. Mereka belum mencapai tahap akhir pendidikan formal yang mengarah pada pengembangan keahlian dan keterampilan tertentu seperti di perguruan tinggi.
Oleh karena itu, sebagian orang berpendapat bahwa acara wisuda pada jenjang pendidikan dasar dan menengah cenderung kurang bermakna dan lebih bersifat seremonial.
Selain itu, acara wisuda yang meluas juga memberikan beban finansial bagi orang tua siswa. Acara wisuda pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sering kali membutuhkan persiapan yang rumit, seperti menyewa jas atau gaun wisuda, mengundang tamu, menyediakan makanan dan minuman, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Semua ini dapat menimbulkan tekanan finansial yang signifikan bagi orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki anak di beberapa jenjang pendidikan sekaligus.
Dengan meluasnya acara wisuda hingga jenjang pendidikan dasar dan menengah, sebagian orang juga merasa bahwa acara tersebut telah kehilangan kesakralannya pada jenjang perguruan tinggi.
Wisuda yang semula merupakan simbol keberhasilan akademik yang besar, kini cenderung dianggap sebagai perayaan rutin yang tidak lagi memiliki nilai yang istimewa. Ini dapat mereduksi makna dan keunikan dari perayaan wisuda pada jenjang perguruan tinggi.
Dalam mengevaluasi apakah acara wisuda perlu diperluas hingga jenjang pendidikan dasar dan menengah, penting untuk kembali ke esensi dari perayaan ini.
Wisuda seharusnya menjadi momen yang khusus dan berkesan, yang mengakui dan merayakan pencapaian siswa di akhir pendidikan formal mereka. Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap jenjang pendidikan memiliki konteks dan signifikansi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Pada jenjang perguruan tinggi, wisuda menandakan akhir dari perjalanan panjang yang penuh tantangan menuju gelar sarjana atau tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Ini melibatkan upaya belajar yang intensif, penelitian, dan pengembangan keahlian khusus. Oleh karena itu, acara wisuda pada jenjang ini memiliki makna yang lebih dalam dan berarti.
Namun, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, siswa masih dalam proses pembelajaran yang terus berlanjut. Wisuda pada jenjang ini cenderung lebih bersifat simbolis dan kurang menggambarkan pencapaian akademik yang signifikan.
Dalam hal ini, perlu dipertimbangkan apakah acara wisuda benar-benar diperlukan atau apakah ada cara lain yang lebih efektif dan bermakna untuk menghargai dan memotivasi siswa.
Sebagai alternatif, sekolah dapat mempertimbangkan untuk mengadakan acara penghargaan yang lebih fokus pada prestasi akademik atau pencapaian lainnya selama masa belajar siswa.
ADVERTISEMENT
Misalnya, penghargaan nominasi siswa terbaik dalam kegiatan akademik, siswa dengan kontribusi terbesar dalam kegiatan ekstrakurikuler, siswa dengan bakat seni atau musik yang menonjol, atau siswa dengan kemampuan olahraga yang mengesankan.
Ini akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk diakui atas prestasi mereka dalam bidang-bidang tertentu yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Selain itu, guru dan staf sekolah juga dapat memberikan penghargaan secara pribadi kepada siswa di kelas atau dalam forum kecil lainnya. Ini dapat menjadi momen yang intim dan bermakna, di mana siswa merasa dihargai dan mendapatkan pengakuan dari orang-orang yang berada di sekitar mereka sehari-hari.
Dalam kesimpulannya, meskipun acara wisuda pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dianggap sebagai bentuk penghargaan, ada alasan untuk mempertanyakan keperluan acara tersebut.
Wisuda seharusnya tetap menjadi momen yang khusus dan berkesan, yang mengakui dan merayakan pencapaian siswa di akhir pendidikan formal mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan membatasi acara wisuda pada tingkat yang sesuai, kita dapat memastikan bahwa perayaan ini tetap bermakna dan memberikan penghormatan yang pantas bagi setiap langkah dalam perjalanan pendidikan seseorang.
Hal ini juga dapat membantu mengurangi beban finansial bagi orang tua serta mempertahankan kesakralan acara wisuda pada jenjang perguruan tinggi yang telah menjadi tradisi yang berharga.