Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ini Pembekalan yang Diterima Para Calon Menteri Ekonomi Prabowo di Hambalang
17 Oktober 2024 7:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa calon menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Kemudian ada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Erick Thohir. Serta, Wakil Menteri ATR/ BPN Raja Juli Antoni.
Agus Gumiwang mengungkapkan Prabowo menyampaikan pemikiran-pemikiran terkait apa yang harus dikerjakan di kabinet ke depan.
"Suasana di dalam sangat baik, sangat hangat dan kami sangat menghargai, sangat apresiasi dari bapak presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto yang menginisiasi acara ini karena acara ini diberikan pemahaman dan memperluas wawasan bagi para menteri ya," kata Agus Gumiwang usai pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang .
"Yang dibicarakan adalah hal-hal yang prioritas bagi pemerintahan ke depan. Contohnya adalah ketika kita bicara mengenai ketahanan pangan, ketahanan energi , dan lain sebagainya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Airlangga Hartarto menjelaskan pembekalan hari ini juga berbicara mengenai pemerintah sebagai akselerator hingga kepentingan nasional.
"Iya tadi bicara mengenai strategi, dan dalam strategi tentu banyak hal yang penting harus dilakukan pemerintah ke depan dan terkait dengan kita tidak berbicara detail," ujar Airlangga yang saat ini masih menjabat sebagai Menko Perekonomian.
Selanjutnya, Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Amran Sulaiman mengungkapkan hal yang senada yaitu soal swasembada pangan. Zulhas saat ini masih menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Amran Menteri Pertanian. "Kita harus swasembada pangan 5 tahun lagi," tutur Zulhas.