Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Investor Dinilai Bakal Tahan Investasinya Usai Thomas Djiwandono Jadi Wamenkeu
18 Juli 2024 13:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Keponakan Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono , yang bakal dilantik menjadi Wakil Menteri Keuangan atau Wamenkeu II dinilai berdampak ke masuknya investasi di Indonesia. Rencananya, Thomas akan dilantik menjadi Wamenkeu II di Istana Negara, Kamis sore (18/7).
ADVERTISEMENT
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai investor akan menahan investasinya usai Thomas masuk ke kabinet.
"Hadirnya nama Thomas Djiwandono dalam Wamenkeu membuat kans Sri Mulyani Indrawati untuk duduk di kursi Menkeu ke depan. Tentu hal tersebut membuat investor semakin menahan investasinya guna menanti kepastian siapa Menkeu ke depan," kata Nailul saat dihubungi, Kamis (18/7).
"Jika bukan Sri Mulyani, investor akan semakin khawatir pengelolaan keuangan negara ke depan akan seburuk apa. Jadi memang akan ada efek negatif jika benar Thomas yang akan duduk di kursi Menkeu," tambahnya.
Nailul juga merasa aneh dengan adanya dua orang yang mengisi jabatan Wamenkeu. Saat ini Wamenkeu I diisi oleh Suahasil Nazara. Menurutnya, Kemenkeu berbeda dengan posisi Wamen yang ada di Kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
"Kalau Wamen BUMN jelas dibagi per klaster BUMN. Nah ini yang mau dibagi seperti apa. Jadi memang unsur politis memasukkan anggaran ke APBN 2025 menjadi faktor utamanya," ujar Nailul.
Nailul melihat dimasukkannya Thomas ke kabinet menunjukkan tidak ada kata ketemu dalam penganggaran antara pemerintahan sekarang dengan pemerintahan Prabowo Subianto ke depan.
"Apalagi ada isi makan siang gratis dikurangin biaya per anak hingga setengah dari anggaran awal. Jadi rencana tahun depan sudah amburadul dan penempatam Thomas saya rasa tidak akan cukup menolong secara signifikan," tutur Nailul.