Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anies Minta Warga Kawal Kertas Suara Tak Terpakai, Khawatir Disalahgunakan
27 November 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mewanti-wanti masyarakat untuk mengawal kertas suara tidak terpakai di setiap TPS. Ia khawatir surat suara ini disalahgunakan.
ADVERTISEMENT
Sebab menurutnya, ada kecenderungan tingkat partisipasi warga Jakarta dalam Pilkada Serentak 2024 mengalami penurunan.
"Pesan saya kepada semua saksi dan penjaga awasi kertas suara yang tidak digunakan karena disinyalir angka partisipasi lebih rendah dari biasanya," kata Anies kepada wartawan usai mengawal perhitungan suara di TPS dekat rumahnya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).
"Karena itu banyak kertas suara yang tidak digunakan jangan sampai ada penyalahgunaan atas kertas suara yang tidak digunakan," tuturnya.
Anies berharap seluruh panitia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) khususnya relawan setiap paslon untuk mengawal ketat seluruh proses perhitungan suara di seluruh Jakarta dengan ketat.
Dimulai dengan mengawasi TPS masing-masing tempat mencoblos.
"Atau relawan kami yang ada di tiap-tiap TPS di seluruh Jakarta agar melakukan pengawasan dan memastikan tidak ada penyalahgunaan atas kertas suara yang tidak digunakan karena ini yang sekarang paling penting untuk diamankan," katanya.
ADVERTISEMENT
Anies sendiri ikut memantau proses perhitungan manual suara dari kotak suara untuk dicatat di form C.Hasil-KWK-Gubernur. Setelah itu Anies juga mendokumentasikan hasil form C1 itu menggunakan ponsel pribadinya.
Adapun hasilnya paslon jagoan Anies, Pramono Rano unggul telak dengan perolehan 190 suara dari total 302 suara sah.
Disusul oleh pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono yang memperoleh 93 suara dan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebanyak 19 suara.
Sementara suara tidak sah berjumlah 27 suara. Anies kemudian juga tampak kritis bertanya kepada petugas KPPS mengapa bisa ada 27 suara tidak sah di TPS tempatnya mencoblos.
“Itu kenapa suaranya bisa tidak sah?” tanya Anies kepada petugas KPPS.
Petugas pun menjelaskan bahwa kebanyakan suara tidak sah karena pemilih memilih untuk golput, bukan karena suara rusak sejak awal.
ADVERTISEMENT
“Iya pak, pada banyak yang nyoblos tiga-tiganya,” kata petugas KPPS menjawab pertanyaan Anies.