Dubes Zuhair Ajak Dubes Negara Arab di RI Berdoa: Insyaallah Palestina Merdeka

10 Oktober 2023 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Saleh Mahfud Al Shun di Kedutaan Palestina, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Saleh Mahfud Al Shun di Kedutaan Palestina, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/10). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Palestina melakukan pertemuan dengan para duta besar negara Arab di kantor Kedubes Palestina untuk Indonesia, Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).
ADVERTISEMENT
Para dubes hadir sebagai tanda solidaritas terhadap penduduk dan Negara Palestina yang terjajah dan tertindas oleh Israel (Zionis).
Dalam konferensi pers, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Saleh Mahfud Al Shun, meyakini negara-negara Arab akan bersatu untuk mendukung Palestina.
Dengan adanya dukungan dari negara-negara Arab tersebut, Zuhair yakin Palestina akan dapat segera merdeka.
Ia juga mengajak kepada seluruh negara Arab untuk mendoakan Palestina agar dapat merebut kemerdekaan dari Israel.
"Terima kasih untuk Indonesia, untuk semuanya. Insyaallah kita berdoa untuk Yerusalem, dan Palestina untuk merdeka," ujarnya.
Para dubes negara Arab yang hadir antara lain:
ADVERTISEMENT

Akar Masalah Konflik

Konflik Palestina vs Israel telah berlangsung sekitar 7 dekade, dipicu oleh pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel dibantu negara-negara Barat.
Seiring dengan perlawanan rakyat Palestina, Israel kemudian memblokade Gaza sejak 2006 dengan membangun tembok setinggi 6 meter sepanjang 65 km sehingga Gaza terkungkung dari dunia luar.
Israel bangun pembatas di perairan Gaza untuk memblokade Gaza sehingga terbelenggu dari dunia luar Foto: REUTERS/Amir Cohen
Hamas sebagai faksi Palestina yang menguasai Gaza pada 7 Oktober 2023 melakukan perlawanan yang tak pernah dibayangkan selama ini ke bagian selatan Israel. Serangan mendadak di pagi buta itu dilakukan lewat udara, darat, dan laut.
Serangan yang dianggap mempermalukan Israel yang terkenal dengan kecanggihan alutsista dan intelijennya itu dibalas dengan pernyataan "perang" oleh negara Zionis.
Hamas menyebut, serangan ke Israel itu sebagai respons atas kekerasan aparat Israel pada kaum wanita yang beribadah di Masjid Al-Aqsa, penodaan pada Masjid Al-Aqsa, dan blokade terhadap Gaza yang terus berlangsung hingga kini.
ADVERTISEMENT