Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketua Umum (Ketum) Golkar , Airlangga Hartarto memutuskan mundur dari jabatannya. Keputusan itu ia ambil pada Sabtu (10/8) dan ia bacakan pada Minggu (11/8).
ADVERTISEMENT
Banyak yang mempertanyakan, mengapa Menko Perekonomian ini mundur saat Golkar tengah bersiap menghadapi Pilkada?, apakah ada gejolak internal?, atau tekanan pihak luar?, lalu siapa penggantinya?
Berikut kumparan rangkum:
Pesan-Pesan Airlangga Saat Mundur: Ucapan Terima Kasih pada Jokowi & Prabowo, Minta Maaf, dan Minta Kader Kawal Demokrasi
Airlangga menyatakan mundur dari kursi Ketua Umum Golkar pada sebuah video. Ia duduk di sebuah meja, mengenakan batik kuning.
Ia menyampaikan beberapa pesan, mulai ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Secara khusus, saya ingin berterimakasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wapres Kiai Haji Maruf Amin. Demikian pula, terima kasih saya sampaikan kepada Presiden Terpilih Bapak Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Mas Gibran Rakabuming Raka," kata Airlangga, Minggu (11/8).
Tak lupa kepada para seniornya seperti Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Luhut Binsar Panjaitan, Akbar Tanjung, Agung Laksono dan Muhammad Hatta.
Ia mengucapkan minta maaf, atas segala kesalahan yang ia perbuat selama menjabat sebagai Ketum Golkar.
ADVERTISEMENT
"Sebagai pribadi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan atau kesalahan yang saya lakukan selama ini," ujar Airlangga.
Lantas, ia meminta kepada para kader Golkar untuk mengawal demokrasi.
"Demokrasi harus kita kawal dan kembangkan terus-menerus. Dan partai politik adalah pilar utama demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," ujar Airlangga.
"Partai Golkar sejauh ini telah menjadi kebanggaan kita semua serta menjadi kekuatan terdepan demokrasi Indonesia. Selama 60 tahun kita telah membuktikan semua itu," tambahnya.
Penyebab Mundurnya Airlangga, Jaga Keutuhan Partai
Pada video itu, Airlangga menyinggung alasannya mundur. Katanya, langkah diambil untuk menjaga soliditas dan keutuhan partai Golkar.
"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga.
Sementara Wakil Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menambahkan, Airlangga mundur agar agenda Pilkada menjadi lebih mulus.
ADVERTISEMENT
“Untuk menjaga itu semua supaya agenda-agenda partai Golkar, agenda nasional termasuk pilkada supaya lebih smooth, lebih terjaga, maka ketua umum kami dengan ikhlas dengan suka rela menyatakan mundur dari partai Golkar,” kata Doli.
Doli membantah, bahwa partainya tengah retak.
“Enggak (retak), saya kira kita apa namanya ya selama ini solid, selama ini semua roda organisasi berjalan dengam baik,” tuturnya.
Golkar Rapat Pleno 13 Agustus, Tentukan Plt Ketum Ganti Airlangga
Golkar punya mekanisme, menyikapi mundurnya ketua umum. Merujuk pada AD/ART, pengunduran ketua umum harus disampaikan pada rapat pleno.
Setelah surat pengunduran diri diterima rapat pleno, mereka akan membahas dan memutuskan siapa yang bakal jadi pelaksana tugas (Plt).
"Selasa rencananya (rapat pleno), paling lama Selasa," ujar Doli kepada wartawan di Widya Chandra, Minggu (11/8).
ADVERTISEMENT
"Ada mekanisme organisasi setelah ketum mengundurkan diri nanti, kan, akan ada rapat pleno untuk menunjuk Plt-nya siapa," imbuhnya.
Pada jeda waktu tersebut, Agus Gumiwang Kartasasmita untuk sementara menjabat sebagai Plt. Ketum.
Airlangga Bertolak ke IKN Usai Mundur dari Ketum Golkar, Berjumpa Jokowi
Airlangga saat ini tidak berada di Jakarta. Setelah menyampaikan pernyataan mundur, ia langsung terbang menuju IKN di Kalimantan. Hal tersebut disampaikan oleh Doli.
"Ke IKN. Kan nanti besok mau rapat kabinet nanti," ucapnya.
Di IKN, Airlangga dikatakan akan santap malam bersama Jokowi.
"Malam kan ada dinner Pak Presiden, Pak Jokowi mengundang semua anggota kabinet kalau enggak salah juga dengan para gubernur atau apa gitu," ucap Doli.
"Jadi persiapan untuk rapat kabinet besok di IKN," tutur dia.
DPP Golkar Imbau Tenang dan Kompak
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid, mengatakan kader Partai Golkar harus tetap menghadapi situasi saat ini. Ia juga mengimbau semua kader menjaga kekompakan.
"Kami mengimbau agar kader partai golkar se-Indonesia untuk tetap tenang serta menjaga kekompakan terutama menghadapi pilkada," kata Meutya di DPP Partai Golkar, Jakarta.
Meutya menuturkan, keputusan Airlangga mundur dari Ketum Partai Golkar harus dihormati.
"Tentu kami menghargai keputusan pribadi pak Airlangga Hartarto," jelasnya.
Keputusan Airlangga Mundur Diambil Secara Mandiri, Tak Ada Desakan Pihak Luar
Mundurnya Airlangga menimbulkan banyak spekulasi, terutama, apakah ia mundur karena desakan dari pihak luar. Menurut Doli, itu adalah keputusan mandiri.
"Enggak lah [disuruh siapa pun untuk mundur]. Pak Airlangga manusia yang mandiri," ujar Doli, di DPP Golkar, Minggu (11/8).
Ia menyebut, Airlangga memiliki pertimbangan yang cukup untuk mundur dari kursi ketua umum.
"Pak Airlangga tentu memiliki pertimbangan yang cukup matang sampai mengambil keputusan yang sepenting itu," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Itu yang saya katakan, dari Airlangga yang saya tangkap disampaikan Pak Airlangga tadi pagi itu Pak Airlangga sudah memikirkan bahwa pengunduran diri itu untuk kebaikan semua, kebaikan dirinya, kebaikan keluarganya, kebaikan Partai Golkar, dan kebaikan bangsa dan negara," pungkasnya.
Jusuf Hamka Ikut Mundur dari Golkar dan Pilkada 2024
ADVERTISEMENT
Mundurnya Airlangga diikuti oleh Jusuf Hamka. Sebetulnya, pria yang akrab disapa Babah Alun ini ditugasi Golkar untuk menjadi cawagub di Pilgub Jawa Barat.
"Betul," kata Jusuf, Minggu (11/8) malam.
"Banyak alasan (untuk mundur), nanti saya jelaskan," tambahnya.
Pada Kamis (8/8), Jusuf telah menerima instruksi lisan dari Airlangga untuk menjadi cawagub pada pilgub Jawa Barat. Belum sampai tugas itu terlaksana, ia memutuskan mundur.
Airlangga Mundur, Golkar Penuhi Syarat Munaslub
Ahmad Doli Kurnia mengatakan, dengan mundurnya ketua umum, berarti partai Golkar memenuhi syarat untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya dengan pengunduran diri Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum tentu itu sudah menjadi syarat untuk mencari ketua umum yang baru melalui Forum Munaslub," kata dia di Kantor DPP Golkar pada Minggu (11/8).
Berdasarkan AD/ART Golkar, Doli menyebut Munaslub dapat digelar apabila memenuhi tiga syarat yakni Ketua Umum berhalangan tetap, terkena masalah hukum, dan mengundurkan diri. Bila merujuk hal itu, syarat ketiga sudah terpenuhi sehingga Munaslub dapat digelar.
"Dan yang ketiga apabila ketua umum mengundurkan diri," ucap dia.
Pergerakan Bahlil Sehari Sebelum Airlangga Mundur, Temui Jokowi dan Jusuf Kalla
Salah satu kader yang digadang bakal menggantikan Airlangga adalah Bahlil Lahadalia. Informasi yang dihimpun kumparan, sehari sebelum Airlangga mundur Bahlil sempat bertemu dengan Presiden Jokowi di istana negara.
Keduanya berbincang intens usai Salat Jumat. Sore harinya, Bahlil bertemu dengan Jusuf Kalla (JK) di kediamannya.
Bahlil diterima di ruang tamu rumah JK. Keduanya juga berbicara serius. Bahlil tampak masih mengenakan pakaian yang sama saat menemui Jokowi: kemeja putih, celana hitam, lengkap dengan peci krem bergaris hitam.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanyai soal pergerakan Bahlil, Doli enggan merespons.
"Jangan sampai pengunduran diri Pak Airlangga ini mengganggu konsentrasi Partai Golkar menghadapi Pilkada," kata Doli di Kantor DPP Golkar.
PDIP Singgung Kedaulatan Partai Usai Airlangga Mundur
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto terkejut atas pengunduran diri Airlangga yang mendadak. Ia mengenang Airlangga adalah sosok komunikator politik yang baik, dan Golkar kerap menjalin kerja sama dengan PDIP pada kepemimpinan Airlangga.
"Sangat mengejutkan karena ini dalam rangka Pilkada serentak dan muncul kejadian politik yang dalam pandangan kami suatu hal yang luar biasa yang menyentuh aspek kedaulatan partai," ucap dia, Minggu (11/8), pada konferensi pers Soekarno Run 2024, di Jakarta Pusat.
"Sebagai partai politik, PDIP tidak campur tangan terhadap rumah tangga partai politik lain tapi tentu saja terhadap apa yang terjadi itu sangat mengejutkan dan kami prihatin dan kami juga bisa merasakan suasana kebatinan di balik itu," lanjut dia.
ADVERTISEMENT