JK Khawatir Kondisi di Gaza Memburuk Akibat Ismail Haniyeh Terbunuh

31 Juli 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DMI sekaligus Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla bertemu Pemimpin Tertinggi Hamas Ismail Haniye. Foto: Tim Media Jusuf Kalla
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DMI sekaligus Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla bertemu Pemimpin Tertinggi Hamas Ismail Haniye. Foto: Tim Media Jusuf Kalla
ADVERTISEMENT
Wapres ke 10 dan ke 12 RI, Jusuf Kalla, mengkhawatirkan memburuknya situasi perdamaian antara Israel-Palestina pascaterbunuhnya Ismail Haniyeh.
ADVERTISEMENT
Pemimpin Hamas tersebut tewas di Iran pada Rabu (31/7). Hamas menuding Israel sebagai otak di balik tewasnya Haniyeh. Sampai saat ini Israel masih bungkam perihal terbunuhnya Haniyeh.
Yang terjadi terhadap Haniyeh mengundang keprihatinan JK. Apalagi, saat ini perang di Gaza yang disebabkan serangan Israel ke Hamas sudah menewaskan 40 ribu orang.
"Tentu ini akan memperburuk keadaan dan situasi di sana, namun mudah-mudahan ini dapat diselesaikan sebaik-baiknya," kata JK dalam keterangannya, Rabu (31/7).
Upaya gencatan senjata di Gaza belum tercapai hingga kini. Padahal, perang berlangsung lebih dari sembilan bulan. Beberapa negara mediator juga terus mendorong agar gencatan senjata tercapai dalam waktu dekat.
JK, yang bertemu Haniyeh kurang dalam sebulan lalu, memandang pemimpin Hamas itu sebagai sosok menginginkan perdamaian di Palestina.
ADVERTISEMENT
Bahkan, sebelum dinyatakan tewas Haniyeh punya keinginan agar pemerintahan Palestina dapat bersatu. Sejak 2007 pemerintah Palestina terpecah, Hamas menguasai Gaza dan Fatah berkuasa di Tepi Barat.
"Kita harapkan cita-cita beliau untuk kedamaian di Palestina dapat dicapai, mudah-mudahan ini dapat (terwujud) walau perang sudah sedemikian keras di sana," ujar JK.
"Kita berdoa bersama arwah beliau diterima dan kedamaian dicapai di Palestina," pungkas JK.