Jokowi saat Ditanya Duet Prabowo-Gibran: Orang Tua Hanya Merestui, Semua Cocok

22 Oktober 2023 9:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Jokowi usai menghadiri acara Apel Hari Santri Nasional 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi usai menghadiri acara Apel Hari Santri Nasional 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi bicara soal putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang diusung oleh Partai Golkar maju sebagai cawapres Prabowo Subianto. Sebagai orang tua, dia hanya bisa mendoakan dan merestui langkah politik yang diambil Wali Kota Solo tersebut.
ADVERTISEMENT
Jokowi menyampaikan, segala keputusan ada di tangan Gibran sendiri karena dinilai telah dewasa.
"Ya orang tuanya hanya tugasnya mendoakan dan merestui. Keputusan semua sudah dewasa, jangan terlalu mencampuri urusan yang sudah diputuskan oleh anak-anak kita," ujar Jokowi usai menghadiri acara Apel Hari Santri Nasional 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10).
Saat kembali ditegaskan, Jokowi kembali mengulang bahwa tugas orang tua hanya mendoakan dan merestui langkah politik Gibran.
"Orang tua itu hanya mendoakan dan merestui," ujarnya.

Bicara Kecocokan

Presiden Jokowi hadiri Apel Hari Santri di Surabaya, Minggu (22/10). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga sempat ditanya soal kecocokan antara Prabowo berduet dengan Gibran. Menurutnya, semua pasangan cocok.
"Semuanya cocok. Pak Anies dengan Muhaimin cocok, Pak Ganjar dengan Pak Mahfud cocok, Pak Prabowo juga cocok," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Dengan siapa Prabowo?" tanya wartawan.
"Tanyakan ke koalisi," ungkap Jokowi.
Gibran kini tengah berada di persimpangan. Dia sudah berkomunikasi dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, menyampaikan kemungkinan ikut kontestasi politik.
Di sisi lain, dia di TPN Ganjar-Mahfud diproyeksikan jadi salah satu juru kampanye pemenangan. Sebab dia juga merupakan kader PDIP.
Namun belakangan, Gibran disebut tengah berjarak dengan partai banteng dan kubu Ganjar-Mahfud usai diusulkan menjadi Cawapres Prabowo Subianto oleh Golkar.
Kini keputusan PDIP soal nasib Gibran masih belum diketahui.