Kecelakaan di Subang: Ortu dan Guru Sepakat Acara Perpisahan di Bandung

12 Mei 2024 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers pihak Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana, terkait kecelakaan bus yang melibatkan rombongan pelajar dan guru SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers pihak Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana, terkait kecelakaan bus yang melibatkan rombongan pelajar dan guru SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Kegiatan perpisahan SMK Lingga Kencana membawa petaka. Perpisahan itu berujung pada insiden kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang, termasuk 9 siswa dan 1 guru SMK Lingga Kencana, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5) malam.
ADVERTISEMENT
Rombongan itu bertolak dengan 3 bus. Insiden kecelakaan pun melibatkan salah satu rombongan bus, Trans Putera Fajar, yang sempat oleng dan menabrak Daihatsu Feroza hingga kemudian terguling dan menabrak tiga sepeda motor.
Pihak Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana, menyebut acara perpisahan yang digelar sudah disepakati antara pihak orang tua murid dan guru.
"Jadi sebenarnya [acara perpisahan] yang kami lakukan itu adalah kesepakatan dengan orang tua murid dan guru," ujar Bagian Informasi Yayasan YKS, Dian Nurfarida, dalam jumpa pers di SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5).
Menurutnya, rapat antara orang tua dan guru itu dilakukan sejak sebulan sebelum pengumuman kelulusan.
"Sebulan sebelumnya [pengumuman kelulusan] dilakukan rapat," kata dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Dian mengungkapkan alasan memilih Bandung sebagai lokasi tujuan acara perpisahan itu.
Petugas memeriksa bagian dalam bus pasca kecelakaan yang menewaskan 11 orang, menurut polisi setempat, di Subang, Jawa Barat (11/5/2024). Foto: Timur Matahari / AFP
Ia menyebut, pemilihan tempat itu tidak sekonyong-konyong ditentukan, bahkan juga telah dilakukan berbagi persiapan.
"Kenapa pilih ke Bandung karena tempat itu sudah disepakati sebelumnya antara wali murid dan orang tua. Kami sudah rapat beberapa kali untuk menentukan tempat," ucapnya.
"Jadi tempat itu tidak sekonyong-konyong atau tiba-tiba ditentukan. Sudah disurvei beberapa hal, sudah kami lakukan persiapan," pungkasnya.
Sebelumnya, kecelakaan maut bus pariwisata Putra Fajar (AD 7524 DG) yang mengangkut rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana Depok terjadi di turunan karena rem blong. Sebelum terguling, bus sempat menabrak satu buah mobil dan 3 motor.
"Bus datang dari Bandung menuju Ciater tersebut sempat menabrak mobil sebelum terguling di depan gerbang Lembah Sari Mas Ciater Subang," ujar Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, Sabtu (11/5) malam.
ADVERTISEMENT
Bus yang oleng dan terguling tersebut terhenti setelah menabrak tiang listrik yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung tepat di depan Masjid As Saadah.
Total 11 orang tewas akibat peristiwa ini, termasuk 9 pelajar dan 1 guru SMK Lingga Kencana Depok yang merupakan penumpang bus.
Berikut daftar korban tewas:
• Ade Nabila (P)
• Mahesa (L)
• Desy Yulianti (P)
• Intan Fauziah (L)
• Dimas Aditya (L)
• Robbiatul (P)
• Ahmad Fauzi (L)
• Intan Rahmawati (P)
• Supra Yogi (Guru, 65 tahun)
• Tiara (P)
• Raka (L) warga Cibogo, Subang (pengendara motor)