Kisah Nini Warga Bintaro yang Menyambut Paus di Depan Kedubes Vatikan

3 September 2024 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang Umat Nini (55) menjawab pertanyaan wartawan saat menyaksikan kedatangan Paus Fransiskus, Selasa (3/8). Foto: Alya Zahra/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang Umat Nini (55) menjawab pertanyaan wartawan saat menyaksikan kedatangan Paus Fransiskus, Selasa (3/8). Foto: Alya Zahra/Kumparan
ADVERTISEMENT
Kedatangan Paus Fransiskus disambut penuh suka cita oleh Umat Katolik Indonesia. Kedatangan Paus ini untuk ketiga kalinya setelah 34 tahun berlalu.
ADVERTISEMENT
Sejak pagi hari, beberapa Umat Katolik Indonesia sudah berdatangan ke sekitar kawasan Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan untuk menyambut Paus Fransiskus.
Salah satunya, Nini (55 tahun) dari Bintaro yang sengaja datang langsung ke Kedutaan Besar Vatikan dengan ditemani Putranya Pieter (23 tahun).
Bulir-bulir keringat menetes dari pelipis Nini. Namun, semangat dan suka cita masih berkobar di dalam relung hatinya untuk menyambut kehadiran Bapak Suci yang telah dinantikannya.
Seorang Umat Nini (55) ditemani Putranya Pieter (23) datang langsung untuk menyaksikan kedatangan Paus Fransiskus, Selasa (3/8). Foto: Alya Zahra/Kumparan
Tidak peduli cuaca panas Jakarta yang menyengat kulit kuning langsatnya.
“Saya bela-belain ke sini karena benar-benar ingin melihat Paus secara langsung di negara kita datang. Rasanya orang lain yang mungkin di pulau lain sangat berharap bisa datang, kita yang sudah ada di sini [langsung datang],” cerita Nini dengan wajah berbinar-binar.
ADVERTISEMENT
Bendera Vatikan dan Indonesia yang telah dipersiapkan Nini sejak jauh hari langsung dikibarkan kuat-kuat ketika rombongan Paus berkelok menuju Kedutaan Besar Vatikan.
Bendera Vatikan dan Indonesia itulah yang membuat Nini dapat melihat secara langsung Paus yang melambaikan tangan ke arahnya.
“Iya, pas di jalan begini Paus kayak nggak nengok ke arah kita ke pinggir-pinggir. Tapi mungkin karena kita heboh gini-gini [mengibarkan bendera] di pinggir jalan. Tiba-tiba Paus nengok langsung,” kata Nini penuh semangat sembari menunjukkan kedua bendera yang dibawanya.
Padahal sejak awal Nini tidak mengharapkan Paus menoticenya. Baginya, mendengar suara sirene rombongan yang mengiringi kedatangan Paus sudah cukup membanggakan.
“Tapi memang sangat excited bisa melihat langsung, biarpun hanya dadah-dadah, rasanya sangat terharu dan bangga untuk bisa ke sini,” lanjutnya
ADVERTISEMENT
Walaupun tidak bisa datang secara langsung ke Misa Akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Nini berharap kedatangan Paus dapat membawa perdamaian dunia.
“Kalau saya lebih ke untuk perdamaian dunia ya dan juga eh apa pun itu Paus tiap kali datang ke satu negara dia memberkati negara itu kita berharap untuk negara kita tercinta Indonesia,” pesan Nini