Konflik di Jalur Gaza: Joe Biden Tawarkan Bantuan ke Israel

8 Oktober 2023 10:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
Presiden AS Joe Biden berpidato pada Sesi Majelis Umum PBB ke-78 di New York City, AS, 19 September 2023.  Foto: Mike Segar/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden berpidato pada Sesi Majelis Umum PBB ke-78 di New York City, AS, 19 September 2023. Foto: Mike Segar/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menawarkan bantuan dukungan untuk Israel dalam perang melawan Hamas yang pecah di Jalur Gaza pada Sabtu (7/10). Biden juga memperingatkan pihak mana pun yang memusuhi Israel untuk tidak mencari keuntungan dari situasi ini.
ADVERTISEMENT
Para pejabat AS dan Israel berkoordinasi mengenai kebutuhan militer Israel setelah serangan tersebut, dengan keputusan yang diharapkan segera diambil, kata seorang pejabat senior AS.
Amerika Serikat bekerja sama dengan pemerintah-pemerintah lain untuk memastikan bahwa krisis ini tidak menyebar dan tidak meluas ke Gaza setelah serangan Hamas yang mematikan di Israel, ujar pejabat tersebut.
"Kami ingin memastikan hal ini hanya terjadi di Gaza," kata pejabat tersebut kepada para wartawan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/10).
Serangan Hamas yang didukung Iran itu terjadi di tengah upaya Biden dan timnya untuk merundingkan perjanjian normalisasi penting antara Israel dan Arab Saudi dan pakta pertahanan AS-Saudi.
Api dan asap membubung di atas gedung-gedung selama serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu (7/10/2023). Foto: MAHMUD HAMS/AFP
Biden berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu untuk menawarkan dukungan AS. Meski kedua pemimpin memiliki hubungan yang tegang tetapi keduanya bertemu di New York bulan lalu dalam sebuah pertunjukan solidaritas.
ADVERTISEMENT
"Saya telah menjelaskan kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa kami siap untuk menawarkan semua cara yang tepat untuk mendukung pemerintah dan rakyat Israel," kata Biden dalam sebuah pernyataan tertulis yang dikeluarkan setelah telepon mereka.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Biden mengeluarkan peringatan keras. "Israel memiliki hak untuk membela diri dan rakyatnya - titik," katanya.
"Izinkan saya mengatakan ini sejelas mungkin. Ini bukan momen bagi pihak mana pun yang memusuhi Israel untuk mengeksploitasi serangan-serangan ini untuk mencari keuntungan. Dunia sedang menyaksikannya." ucap Biden.
Roket ditembakkan oleh Kelompok Militan Palestina Hamas ke Israel, di Kota Gaza, Sabtu (7/10/2023). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
Konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza ini kembali pecah menyusul ketegangan pasca-penutupan pintu keluar-masuk wilayah tersebut. PM Israel, Benjamin Netanyahu, juga telah menyatakan perang terbuka terhadap Palestina.
Jumlah korban tewas akibat konflik antara Isrel dan Hamas di Jalur Gaza meningkat hingga 232 jiwa. Selain itu, dilansir dari media nasional Palestina, Wafa, konflik ini juga membuat 1.697 orang terluka.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan menyebut telah mengerahkan tim medis di seluruh Jalur Gaza yang terkepung. Tim media ini bekerja tanpa kenal lelah untuk menyelamatkan korban yang terluka parah dan kritis di ruang operasi dan unit perawatan intensif di sana.
"Rencana darurat juga diberlakukan, dan status darurat tertinggi telah diumumkan di seluruh fasilitas kesehatan dan [menyiagakan] unit ambulans," kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataannya, Minggu (8/10).
Saat ini, pihak Palestina masih kekurangan obat-obatan dan pasokan medis di Jalur Gaza karena blokade Israel yang masih berlangsung.
Pemerintah Palestina juga mengecam keras serangan jet tempur Israel yang menargetkan personel medis dan fasilitas kesehatan. Akibat serangan di RS Indonesia dan Kompleks Medis Nasser, tiga petugas medis tewas dan tiga orang lainnya terluka. Selain itu, lima ambulans pemerintah dan swasta juga dihancurkan dalam serangan ini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) memastikan tak ada WNI yang jadi korban tewas akibat konflik di Jalur Gaza ini. Saat ini, jumlah WNI yang tinggal di Jalur Gaza ada 13 orang.