Menengok Kursi Bersejarah Paus Yohanes Paulus II di Kampus Unika Atma Jaya

3 September 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gua Maria di Unika Atma Jaya yang pernah diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II saat kunjungan ke Indonesia di 1989.  Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gua Maria di Unika Atma Jaya yang pernah diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II saat kunjungan ke Indonesia di 1989. Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus datang ke Indonesia. Kedatangan Paus Fransiskus membuka kenangan akan Paus Yohanes Paulus II yang pernah ke Indonesia pada 1989.
ADVERTISEMENT
Kala itu, 12 Oktober 1989, Paus Yohanes Paulus II menginjakkan kaki di Kampus Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya yang terletak di kawasan Semanggi.
Kampus Atma Jaya mengundang Paus untuk menghadiri pertemuan dengan cendekiawan Katolik.
Kampus Unika Atma Jaya, Semanggi, Jakata Foto: dok. atmajaya.ac.id/
Head of Corporate Communication Unika Atma Jaya, Fransisca Vena Apriliana, bercerita. Saat itu Paus datang disambut oleh Rektor Evi Mariana Setia Dharma.
"Agenda Paus ke Atma Jaya saat itu adalah untuk pertemuan khusus dengan kaum awam dan cendekiawan Katolik," ujar Vena saat dijumpai kumparan di area kampus Unika Atma Jaya, Jakarta, Selasa (3/9).
Paus disebutkan duduk di sebuah kursi yang disebutkan terbuat dari kayu jati dalam pertemuan tersebut. Dalam acara itu Paus juga ikut meresmikan salah satu gedung kampus yang dinamai menggunakan nama kecil sang Paus.
ADVERTISEMENT
Dia juga kemudian memberkati Gua Maria milik kampus yang bernama Gua Maria Immacullata.
Relik kursi yang pernah dipakai oleh Paus Yohanes Paulus II saat berkunjung ke Unika Atmajaya Jakarta pada tahun 1989. Foto: Thomas Bosco/kumparan
"Lalu beliau (Paus Yohanes Paulus II) sempat meresmikan gedung kampus ini, Gedung Wojtyla. Dan nama Karol Wojtyla adalah nama kecil dari Paus Yohanes Paulus II. Kemudian dia sempat memberikan berkat di Gua Maria," terang Vena.
Berkat kunjungan bersejarah itu, kini Atma Jaya menahbiskan kursi yang diduduki oleh Paus Yohanes Paulus II itu sebagai sebuah relik. Kursi itu kini disimpan di dalam sebuah tempat berkaca yang ada di Kapel Kampus yang berada di lantai 13.
Berdasarkan pandangan mata kumparan di lokasi, kursi itu memiliki ukiran elegan di bagian sandarannya. Warnanya hanya terdiri dari satu warna, yakni cokelat.
Di dalam ruang kaca tempat kursi itu, terlihat juga foto Paus yang kala itu mendudukinya beserta patung kecil sang Paus dengan tulisan motonya yang menjadi latar tampilan relik itu.
ADVERTISEMENT
Kursi itu kini dirawat oleh bagian pastoral kampus. Dari sejumlah benda yang disentuh oleh Paus kala itu, hanya kursi yang dijadikan relik oleh Unika Atma Jaya.
Di Atma Jaya sendiri hiruk pikuk menyambut kedatangan Paus yang ketiga kalinya sudah terasa. Berbagai spanduk besar berisi ucapan selama datang sudah bertebaran di gedung-gedung kampus. Terutama bagian yang terlihat langsung dari Jalan Sudirman-Thamrin.
Relik kursi yang pernah dipakai oleh Paus Yohanes Paulus II saat berkunjung ke Unika Atmajaya Jakarta pada tahun 1989. Foto: Thomas Bosco/kumparan
Bendera Merah Putih pun terlihat bersandingan dengan Bendera Putih Kuning Vatikan di area muka kampus. Meski tak lagi masuk ke dalam lokasi yang akan dikunjungi Paus kali ini, Unika Atma Jaya tetap mendukung dan berperan aktif dalam kelancaran dan kesuksesan kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia.
"Karena kita mendapatkan kuota untuk mahasiswa kita sendiri ada sekitar 500 mahasiswa yang mengikuti misa di GBK. Lalu kemudian ada sekitar 100 orangan dari karyawan dan pimpinan juga yang akan ikut. Jadi total akan ada 600, kurang lebih ada 600 orang yang ikut misa di GBK," jelas Vena.
ADVERTISEMENT
"Lalu kita kurang lebih ada 100 mahasiswa yang menjadi relawan bertugas di misa GBK. Karena kita juga kecipratan untuk memberikan fasilitas teman-teman relawan lain dari Bandung dan dari Jogja menginap di sini," lanjutnya.