Panglima TNI Bantah Gudang Amunisi Meledak karena Human Error

31 Maret 2024 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers Panglima TNI di Gudmurah, Minggu (31/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Panglima TNI di Gudmurah, Minggu (31/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Jenderal Agus Subianto membantah gudang amunisi di Gudmurah Jaya Bekasi meledak karena kelalaian petugas atau human error.
ADVERTISEMENT
“Tidak. Saya sampaikan bahwa SOP penyimpanannya karena memang itu amunisi tersebut labil jadi di dalam tanah, kemudian pake tanggul karena mencegah kemungkinan tersebut (human error),” kata Agus kepada wartawan di lokasi usai peninjauan, Minggu (31/3).
Agus menjelaskan, amunisi yang sudah kedaluwarsa memiliki aturan penyimpanan khusus, seperti harus disimpan di dalam gudang di bawah tanah dan dilapisi oleh tanggul.
Hanya saja, karena amunisi itu sudah kedaluwarsa, sifatnya menjadi labil sehingga menjadi mudah meledak.
“Kalau sudah expired itu relatif sensitif dia. labil, dia kena gesekan, gerakan, kena panas dia akan mudah, mudah meledak,” kata Agus.
“Makanya kita punya SOP penggudangannya itu di bawah tanah kemudian ada tanggul dan jauh dari pemukiman masyarakat,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan, ada sekitar 65 ton amunisi yang meledak kemarin malam (30/3). Amunisi ini memang sudah tidak lagi terpakai dan sedang dalam proses untuk dimusnahkan di tempat khusus.
Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab ledakan ini. Dugaan meledak karena gesekan ini pun masih berupa kemungkinan.
“Masih dicari penyebabnya. Tapi untuk penyebab kemungkinan yang tadi saya sampaikan itu dari gesekan karena labil tersebut ya,” katanya.