PBB Kecam Serangan Israel ke Rumah dan Sekolah di Jalur Gaza

10 Oktober 2023 19:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
Sebuah mobil rusak di tengah reruntuhan menara yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu (7/10/2023).  Foto: Mohammed ABED / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah mobil rusak di tengah reruntuhan menara yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu (7/10/2023). Foto: Mohammed ABED / AFP
ADVERTISEMENT
Serangan udara militer Israel yang diluncurkan sebagai pembalasan kepada militan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza telah menghantam fasilitas sipil seperti rumah warga dan sekolah-sekolah.
ADVERTISEMENT
Di mata hukum internasional, serangan terbesar Israel selama berkonflik dengan Palestina dalam beberapa dekade terakhir itu ilegal dilakukan.
Dikutip dari Reuters, komentar ini disampaikan Kepala Kantor Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, pada Selasa (10/10).
"Pengepungan yang dilakukan Israel yang membahayakan nyawa warga sipil dengan merampas barang-barang yang penting bagi kelangsungan hidup mereka dilarang di bawah hukum kemanusiaan internasional," ujarnya.
Dikatakan bahwa serangan yang diluncurkan Israel bersifat tak pandang bulu — turut menghantam lokasi badan bantuan dan pekerjaan PBB, serta badan pengungsi Palestina di PBB (UNRWA) hingga menelan korban jiwa maupun luka sipil.
Foto udara menunjukkan rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, Selasa (10/10/2023). Foto: Shadi Tabatibi/REUTERS
"Hal ini berisiko memperparah situasi hak asasi manusia dan kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza, termasuk kapasitas fasilitas medis untuk beroperasi, terutama mengingat meningkatnya jumlah korban luka," sambung Turk.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, juru bicara Hak Asasi Manusia PBB, Ravina Shamdasani, dalam konferensi pers di Jenewa juga memperingatkan tindakan yang dilakukan Israel dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
"Temuan kantor HAM PBB didasarkan pada tinjauan materi yang tersedia, termasuk dari para pemantau di lapangan," jelasnya.
Selain itu, serangan Israel juga menghantam Rumah Sakit Indonesia (RSI) yang terletak di Gaza bagian utara. MER-C dalam pernyatan tertulis mengatakan, RS Indonesia — rumah sakit sumbangan rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina — menjadi garda terdepan dalam penanganan korban serangan Israel, khususnya di Jalur Gaza bagian utara.
Suasana di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, Senin (9/10/2023). Foto: Instagram/@mercindonesia
"Hingga hari ke-3 perang, RS Indonesia yang berjarak hanya 2,5 km dari perbatasan Israel tidak pernah sepi dari suara sirine akibat hiruk pikuk ambulans memasuki area rumah sakit. Korban syahid dan luka terus berdatangan,” ungkap MER-C.
ADVERTISEMENT
Terpisah, pemerintah Israel bersumpah bakal meluncurkan 'serangan balas dendam yang lebih besar dari sebelumnya', setelah gempuran Hamas menewaskan sedikitnya seribu orang dari pihak Israel saja.
Dalam postingannya di platform X, Israeli Defense Forces (IDF) mengatakan pesawat-pesawat tempurnya telah menghantam target-target militer — termasuk depot penyimpanan dan pembuatan senjata yang digunakan Hamas.