PBB Sebut 187.500 Warga Gaza Mengungsi Akibat Konflik Palestina-Israel

11 Oktober 2023 1:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara menunjukkan rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, Selasa (10/10/2023). Foto: Shadi Tabatibi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara menunjukkan rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, Selasa (10/10/2023). Foto: Shadi Tabatibi/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kantor kemanusiaan PBB melaporkan sekitar 200.000 orang di Gaza meninggalkan rumah-rumah dan mengungsi ke sekolah-sekolah. Rumah mereka hancur akibat serangan udara Israel sejak 7 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, warga juga menghadapi kekurangan air serta listrik akibat blokade yang dilakukan Israel.
"Pengungsian telah meningkat secara dramatis di Jalur Gaza, mencapai lebih dari 187.500 orang sejak Sabtu. Sebagian besar berlindung di sekolah-sekolah," demikian pernyataan juru bicara OCHA, Jens Laerke, di Jenewa, Selasa (10/10).
Infografik Luas Israel Comot Tanah Palestina. Foto: kumparan
Jumlah korban jiwa peperangan Hamas dan Israel menembus lebih dari 1.500 orang. Sebagian besar korban berasal dari pihak Israel.
Mengutip BBC, Kementerian Kesehatan di Gaza per Selasa (10/10) mengungkapkan 690 warga Palestina tewas.
Sedangkan dari pihak Israel, otoritas setempat mengungkap jumlah korban jiwa sebanyak 900 orang. Sebanyak 260 di antaranya tewas saat Hamas menyerang festival musik.

Akar Masalah Konflik

Konflik Palestina vs Israel telah berlangsung sekitar 7 dekade, dipicu oleh pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel yang dibantu oleh negara-negara Barat.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perlawanan rakyat Palestina, Israel kemudian memblokade Gaza sejak 2006 dengan membangun tembok setinggi 6 meter sepanjang 65 km sehingga Gaza terkungkung dari dunia luar.
Israel bangun pembatas di perairan Gaza menyebabkan Gaza terisolasi dari dunia luar Foto: REUTERS/Amir Cohen
Hamas sebagai faksi Palestina yang menguasai Gaza, pada 7 Oktober 2023 melakukan perlawanan yang tak pernah dibayangkan selama ini ke bagian selatan Israel. Serangan mendadak di pagi buta itu dilakukan lewat udara, darat, dan laut.
Serangan yang dianggap mempermalukan Israel yang terkenal dengan kecanggihan alutsista dan intelijennya itu dibalas dengan pernyataan "perang" oleh negara Zionis.
Hamas menyebut, serangan ke Israel itu sebagai respons atas kekerasan Israel pada kaum wanita yang beribadah di Masjid Al-Aqsa, penodaan pada Masjid Al-Aqsa, dan blokade terhadap Gaza yang terus berlangsung hingga kini.
ADVERTISEMENT