Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PDIP soal BG Masuk Kabinet Prabowo: Beliau Bukan Kader, tapi Dekat dengan Kami
17 Oktober 2024 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Politikus PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus memberikan tanggapan terkait Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan alias BG yang masuk kabinet Prabowo-Gibran. BG sudah mengikuti pembekalan calon menteri Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/10).
ADVERTISEMENT
BG digadang menjadi Menko Politik dan Keamanan. Tak sedikit yang berspekulasi BG merupakan perwakilan dari PDIP di kabinet Prabowo. Namun, spekulasi itu ditepis Deddy.
Dedy mengatakan, Budi Gunawan memang mempunyai kedekatan dengan Prabowo sehingga tidak mengherankan jika akan masuk kabinet.
"Bahwa hubungan Pak BG dengan Presiden Prabowo sangat baik dan akrab. Pak BG berperan besar dalam memfasilitasi masuknya Pak Prabowo dalam kabinet Jokowi," kata Deddy kepada wartawan, Kamis (18/10).
Deddy menjelaskan, Budi Gunawan sudah menjabat Kepala BIN selama 2 periode, sejak 2016. Prestasi dan kinerjanya sudah tidak perlu dipertanyakan.
"Pak BG selama 2 periode sebagai Kepala BIN terbukti mampu dan berprestasi dalam mengawal pemerintahan Jokowi melewati masa-masa sulit," jelas politikus vokal ini.
Selain itu, Deddy menekankan BG bukan kader PDIP. Meski begitu, purnawirawan Polri ini memang mempunyai kedekatan dengan PDIP.
ADVERTISEMENT
"Pak BG bukanlah kader PDI Perjuangan tetapi seorang patriot dan Bhayangkara negara yang telah melalui proses panjang hingga menjadi seorang jenderal polisi yang profesional. Sehingga tidak serta merta dapat diasosiasikan sebagai kader PDI Perjuangan," ucap Deddy.
"Pak BG pernah menjadi ajudan Presiden Megawati dan pengagum Bung Karno sebagaimana Presiden Prabowo. Oleh karenanya secara historis dan psikologis memiliki kedekatan dengan PDI Perjuangan," tutur dia.
Deddy mengatakan, PDI Perjuangan meyakini kekuasaan harus sepenuhnya ditujukan bagi kepentingan negara dan rakyat, di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Ia menyebut, sejak 1999 hingga 2024, PDIP telah membuktikan bahwa bonding atau ikatan batin dengan akar rumput yang memberi kejayaan bagi partai, bukan jabatan kekuasaan yang dipakai untuk elektoral.
"Oleh karena itu PDIP tidak pernah berpikir memanipulasi atau mengkapitalisasi kekuasaan demi elektoral. Terbukti pada kebangkitan PDIP pada Pemilu 2014, 2019 hingga 2024 kemenangan PDI Perjuangan adalah karena dukungan rakyat, dan menang secara organik tanpa penggunaan kekuasaan untuk intimidasi terhadap mereka yang berbeda dengan partai," ucap Deddy.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT