Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surabaya 2024 kali ini hanya diisi oleh satu pasangan calon (paslon). Mereka adalah pasangan petahana Eri Cahyadi dan Armuji. Pasangan ini akan melawan kotak kosong di pencoblosan tanggal 27 November 2024.
ADVERTISEMENT
Berikut ulasan Pilwalkot Surabaya 2024 pasangan Eri-Armuji lawan kotak kosong:
Pasangan Eri-Armuji dari PDIP ini diusung oleh koalisi gendut yaitu 18 partai dalam Pilwalkot Surabaya 2024. Partai tersebut yakni PDI Perjuangan, PAN, PKS, PKB, PPP, Demokrat, Gerindra, Golkar, NasDem, PSI, Hanura, PBB, PKN, Partai Garuda, Gelora, Partai Ummat, Perindo, dan Partai Buruh.
Ketua KPU Surabaya, Suprayitno atau akrab disapa Nano, mengatakan hingga hari terakhir pendaftaran, tidak ada bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang mendaftar lagi.
"Hari ketiga pendaftaran, bisa dibilang tidak ada lagi yang akan mendaftar. Sesuai tahapan besok hari ketiga atau hari terakhir pendaftaran KPU Surabaya tetap stand by hingga pukul 23.59 WIB," kata Nano di Kantor KPU Surabaya, Rabu (28/8).
ADVERTISEMENT
Eri-Armuji Soal Kotak Kosong: Sama Saja
Sementara itu, Eri mengaku tidak merasa ada perbedaan jika dirinya menjadi paslon tunggal di Pilwalkot Surabaya 2024.
"Kalau kotak kosong itu sebenarnya podo ae (sama saja). Kotak kosong, enggak kotak kosong, podo ae, onok seng (ada yang) ngomong kotak kosong luweh abot (lebih berat)," kata Eri di Kantor KPU Surabaya, Rabu (28/8).
"Buat saya tidak ada kotak kosong, tidak ada lawan, tidak ada apa-apa," tambahnya.
Menurut dia, yang terpenting bukanlah melawan kotak kosong, melainkan bagaimana untuk menyejahterakan masyarakat.
"Dadi nggak onok (jadi nggak ada) kotak kosong, nggak onok lawan, karena kita sama-sama berjuang hari ini adalah untuk kepentingan umat yang lebih besar," tuturnya.
Terpisah, Armuji mengungkapkan bahwa melawan kotak kosong merupakan bagian dari demokrasi.
ADVERTISEMENT
"Kotak kosong sama enggak ada kotak kosong itu kan sama saja memilih. Itulah yang namanya demokrasi. Nanti dilihat sendiri di lapangan," ujar Armuji.
Eri-Armuji Dapat Nomor Urut 1
Pasangan Eri-Armuji yang merupakan calon tunggal mendapat nomor urut 1. Hal ini setelah KPU Kota Surabaya menggelar rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya pada Senin (23/9).
"Pada hari ini Senin 23 September 2024, bertempat di Hotel Harris Gubeng dan seterusnya, maka calon Wali Kota Eri Cahyadi dan calon Wakil Wali Kota Armuji ditetapkan sebagai pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya 2024 dengan nomor urut satu," kata Ketua KPU Surabaya, Suprayitno, saat membacakan berita acara rapat pleno pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon wali kota dan wakil wali Surabaya dalam pemilihan serentak tahun 2024, Senin (23/9).
ADVERTISEMENT
Eri mengatakan, nomor urut yang didapatkan sama seperti dengan Pilwalkot Surabaya tahun 2019 lalu. Kala itu, pasangan Eri-Armuji melawan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman.
"Alhamdulillah kami dapat nomor urut 1 kembali," kata Eri.
Eri menjelaskan, nomor urut 1 yang diperoleh ini dapat diartikan bahwa Surabaya tidak bisa dipecah belah.
"Surabaya bukan milik satu orang, tetapi semua yang cinta Surabaya. Nomor 1 artinya selalu bersatu. Surabaya tidak bisa dipisahkan oleh apa pun," ujarnya.
Debat tunggal Pilwalkot Surabaya 2024
Eri-Armuji melaksanakan debat tunggal Pilwalkot Surabaya 2024. Ketua KPU Surabaya, Nano, mengatakan format debat kali ini yaitu hanya pemaparan visi-misi dari paslon tunggal Eri-Armuji.
"Meskipun diksinya itu adalah debat publik dan di Surabaya cuma terdapat satu pasangan calon, maka sesuai regulasi yang ada nanti adalah paparan visi-misi paslon disusul dengan penajaman atas visi-misi yang disampaikan paslon," ujar Nano saat dikonfirmasi, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Setelah pemaparan visi-misi, kata Nano, akan ada sesi tanya-jawab antara paslon dengan para panelis yang telah disiapkan sesuai dengan tema debat.
Selain itu, warga Surabaya juga diberikan kesempatan mengirimkan pertanyaan melalui e-mail yang langsung diakses oleh para panelis.
"Untuk pertanyaan dari masyarakat akan kita ambil dua, sedangkan pertanyaan dari para panelis, panelis itu berhak membuat satu pertanyaan. 1x5+2 dari masyarakat," jelasnya.
Kemudian, Nano mengungkapkan bahwa paslon tunggal Eri-Armuji tidak akan melawan kotak kosong dalam debat ini. Sebab, hal itu tidak diatur dalam regulasi.
Ia menyebut bahwa yang berhak maju di podium debat merupakan pasangan calon yang diusung oleh partai.
"Jadi tempo hari MAKI Jatim sudah kita terima audiensi, di mana MAKI Jatim menyampaikan aspirasi agar setiap debat itu KPU Surabaya menampilkan kursi sebagai simbol kolom kosong. Karena itu tidak diatur dalam regulasi, akhirnya kita bersurat ke KPU RI. Tentang adanya aspirasi tersebut. Kalau menilik dalam regulasi, yang dibunyikan itu pasangan calon. Paslon itu adalah yang diusulkan partai politik," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Tidak dibunyikan di regulasi, jadi yang harus temen-temen media ketahui adalah dalam menjalankan kerja-kerja tahapan KPU itu juga diatur di peraturan KPU dan petunjuk teknis. Monggo simpulkan dulu," lanjutnya.
Pendukung Kotak Kosong Sempat Datang ke Debat
Sementara itu, massa pendukung kotak kosong yang mengatasnamakan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jatim mendatangi acara debat Pilwalkot Surabaya 2024 di Dyandra Conventions Center, Surabaya, pada Rabu (16/10).
Terpantau massa tiba di halaman Dyandra Conventions Center sekitar pukul 17.40 WIB. Mereka mengenakan kaus berwarna hitam yang bertuliskan "Keadilan Rakyat #Cobloskotakkosong Keadilan tertinggi ada pada Rakyat. Pilkada dikuasai Elit Rakyat No Manfaat".
Ketua MAKI Jatim, Heru Satrio, mengatakan pihaknya menuntut KPU Surabaya untuk memberikan kursi kosong di podium dalam debat perdana Pilwalkot Surabaya 2024.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin kursi kosong itu ditampilkan sebagai bentuk demokrasi. Bahwa kotak kosong itu sah menjadi sebuah pilihan, sah dicoblos, bahwa di dalam kotak kosong, surat suara tidak bergambar sah dicoblos," ujar Heru di lokasi, Rabu (16/10).
"Dalam debat publik yang menggunakan anggaran rakyat ini harus balance, harus ada perlakuan yang sama," tambahnya.
Setelah itu, Heru dan beberapa perwakilan MAKI Jatim masuk ke dalam Dyandra Conventions Center. Mereka meminta uadiensi dengan KPU Kota Surabaya.
Selang hampir satu jam audiensi, Heru dan pendukung kotak kosong lainnya keluar dari Dyandra Conventions Center. Heru menyampaikan, dari hasil audiensi, KPU Kota Surabaya merasa keberatan adanya kursi kosong yang ditampilkan di depan saat debat Pilwalkot Surabaya 2024 berlangsung.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan pihaknya sempat debat dengan pihak KPU Kota Surabaya. Hingga akhirnya, ada kesepakatan yakni penyebutan adanya kotak kosong oleh pembawa acara dalam debat kali ini.
"Setelah panjang lebar akhirnya kita sepakat di satu titik bahwa MC dalam kegiatan nanti ini akan menyampaikan keberadaan paslon kotak kosong. Bahwa saat ini pilkada di Surabaya debat publik untuk paslon yang bergambar. Tapi untuk paslon tidak bergambar tetap disampaikan secara masif oleh pihak MC bahwa ada juga paslon yang tidak bergambar yang bisa menjadi pilihan masyarakat," ujarnya.
Eri Cahyadi mengaku bahwa tidak ada perbedaan antara debat tunggal dengan ada paslon lain.
"Sama saja, karena buat saya ada kotak kosong atau ada lawan, itu sama. Sama-sama lawan," ungkap Eri.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya siap melawan kotak kosong, Eri mengatakan warga Surabaya bisa menilai program yang telah dijalaninya selama menjabat sebagai Wali Kota.
"Saya selalu yakin dengan kehidupan saya. Setiap kebaikan, Tuhan akan memberikan siapa yang niat di dalam di hati kita. Masyarakat Surabaya bisa menilai program yang sudah dirasakan apakah berjalan atau tidak," katanya.
Terpisah, Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menyampaikan bahwa perbedaan debat kali ini dengan saat debat Pilwalkot Surabaya 2020 hanya tidak ada saling lempar pertanyaan dengan paslon lain.
"Kalau dulu kita bisa saling menanyakan antara paslon tapi sekarang ini pertanyaannya dari panelis dan masyarakat," ucap Armuji.