Polisi Selidiki Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali yang Tewaskan 13 Pekerja

24 Desember 2023 20:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ledakan tungku smelter milik PT ITSS, Minggu (24/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan tungku smelter milik PT ITSS, Minggu (24/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi menyelidiki kasus ledakan tungku smelter atau pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang berada di kawasan PT IMIP Morowali, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu (24/12) itu, 59 pekerja menjadi korban. Sebanyak 13 orang di antaranya meninggal dunia, rinciannya 4 tenaga kerja asal China dan 9 tenaga kerja Indonesia.
Sebagian besar korban mengalami luka berat akibat terkena uap panas. Mereka dirawat di rumah sakit.
Kasi Humas Polres Morowali, Ipda Hamid mengaku polisi telah bergerak melakukan penyelidikan kasus ledakan itu.
"Kami akan lakukan penyelidikan," kata Ipda Hamid kepada wartawan, Minggu (24/12) malam.
Situasi terkini bagian pabrik PT ITSS Morowali, Minggu (24/12/2023). Foto: PT IMIP
Ia menuturkan sejumlah orang telah diperiksa terkait peristiwa itu. Namun, ia tidak merinci siapa saja yang diperiksa dan apa hasilnya.
"Sesuai dengan pernyataan Pak Kapolda (Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho). Kami telah bentuk tim, tapi lagi menunggu tim gabungan. Yang telah dimintai keterangan hanya sebatas interogasi, sebagai bahan penyelidikan awal, untuk mengawali bisa tidaknya dikembangkan ke penyidikan," tandas dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan, mengungkapkan penyebab ledakan tersebut. Ia mengatakan yang terbakar ialah tungku smelter nomor 41 PT ITSS yang tengah ditutup untuk operasi pemeliharaan.
"Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi," kata dia dalam keterangannya.
"Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran. Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa. Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya," pungkasnya.