Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sebelum Insiden Pesawat Jatuh di BSD, Polisi Terima Kode Mayday dari Pilot
19 Mei 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pesawat Tecnam P2006T milik Indonesia Flying Club jatuh di Lapangan Sunburst, BSD Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5) siang. Sebelum insiden itu terjadi, Polres Tangerang Selatan ternyata menerima laporan dengan kode "Mayday".
ADVERTISEMENT
"Ya, kami terima kode mayday sebelum pesawat jatuh," kata Kapolres Tangsel AKBP Ibnu saat dikonfirmasi, Minggu (19/5).
Kode mayday adalah sinyal tanda bahaya atau SOS standar internasional yang biasanya digunakan dalam komunikasi radio. Kode ini diambil Bahasa Prancis, m'aidez, yang artinya "tolong aku". Biasanya kode ini digunakan oleh polisi, pilot, damkar, hingga organisasi transportasi untuk mengabarkan kondisi darurat.
Dalam insiden kecelakaan ini, ada tiga korban yang terdiri dari pilot, co-pilot atau penumpang, dan seorang engineer. Ketiganya adalah Pulung Darmawan, Mayor (Purn) Suwanda, dan Farid Ahmad.
"Korban laki-laki semua. Ada pilot, co-pilot, dan engineernya. Sekarang ketiga jenazah dibawa ke RS Kramat Jati Polri," tutur Ibnu.
Pesawat tersebut awalnya bertolak dari Pondok Cabe menuju ke Tanjung Lesung. Beberapa saat setelah mendarat di Tanjung Lesung, pesawat ini terbang kembali menuju Pondok Cabe. Namun di tengah perjalanan mengalami kecelakaan dan jatuh di BSD.
ADVERTISEMENT
"Kami terima informasi dari Pondok Cabe mau ke Tanjung Lesung, dan kembali ke Pondok Cabe. Di sana kita terima info mayday," ucap Ibnu.
Pesawat latih jenis Tecnam P2006T dengan nomor pesawat PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/5). Pesawat dengan rute Tanjung Lesung-Pondok Cabe tersebut sudah hilang kontak sejak 13.43 WIB. Dilaporkan 3 orang tewas.
Updated 20 Mei 2024, 16:50 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini