Sehari Usai Diperiksa Polda Metro, Firli Bahuri Lantik Direktur Penuntutan KPK

25 Oktober 2023 12:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Firli Bahuri melantik Bima Suprayoga sebagai Penuntut Umum KPK. Foto: Youtube/KPK RI
zoom-in-whitePerbesar
Firli Bahuri melantik Bima Suprayoga sebagai Penuntut Umum KPK. Foto: Youtube/KPK RI
ADVERTISEMENT
Ketua KPK Firli Bahuri melantik Bima Suprayoga sebagai Penuntut Umum KPK. Bima Suprayoga ialah Direktur Penuntutan KPK yang baru.
ADVERTISEMENT
Acara dimulai dengan pelantikan Bima sebagai Direktur Penuntutan KPK. Bersama dengan pelantikan Edi Suryanto sebagai Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah 1. Dipimpin oleh Sekjen KPK, Cahya Hareffa.
Kemudian dilanjutkan dengan pelantikan Bima sebagai jaksa penuntut umum KPK. Kali ini dipimpin oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
"Kami insan KPK, berharap darma bakti bapak ibu sekalian di dalam upaya kita serius dan tanpa mengenal lelah, tanpa henti untuk membersihkan negeri dari praktik-praktik korupsi," kata Firli dalam sambutannya yang dipantau secara virtual, Rabu (25/10).
Pelantikan oleh Firli Bahuri tersebut dilakukan sehari setelah dia diperiksa penyidik Polda Metro Jaya di Bareskrim Polri, Selasa kemarin. Dia diperiksa terkait dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Firli Bahuri diperiksa di penyidik soal kasus pemerasan SYL, Selasa (24/10). Foto: Dok. Istimewa
Sejak pemanggilan dirinya pekan lalu, Firli Bahuri belum pernah muncul ke publik. Juga tidak menyampaikan pernyataan apa-apa. Pernyataan Firli bahwa dia tidak bisa memenuhi panggilan disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang dibagikan oleh jubir KPK.
ADVERTISEMENT
Usai pemeriksaan di Bareskrim kemarin, Firli Bahuri juga menghindari media. Kemunculannya pada hari ini dalam acara pelantikan pun tertutup.
Tidak ada pemberitahuan soal agenda Firli Bahuri yang melakukan pelantikan tersebut. Tertutup untuk media dan hanya ditayangkan via virtual. Padahal, pelantikan sebelum-sebelumnya media selalu dipersilakan hadir langsung.
Belum ada penjelasan KPK soal pelantikan yang tak dibuka untuk media. KPK juga belum menjelaskan soal alasan Firli Bahuri minta diperiksa di Bareskrim padahal sebelumnya dijadwalkan di Polda Metro Jaya.

Pemeriksaan Firli Bahuri di Bareskrim

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menyampaikan informasi bahwa Firli Bahuri mangkir panggilan Polda Metro Jaya, Jumat (20/10). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, salah satu materi yang ditanyakan adalah seputar pertemuan Firli dengan SYL di salah satu GOR bulu tangkis.
Kepada penyidik, Firli mengakui adanya pertemuan tersebut.
"[Firli] membenarkan [pertemuan dengan SYL]. [Pengakuannya bertemu] sekitar bulan Maret 2022," ujar Ade kepada wartawan, Selasa (24/10).
ADVERTISEMENT
Namun, Ade masih enggan merinci lebih jauh seputar pertemuan itu. Ia mengaku hal ini masuk dalam ranah penyidikan dan belum bisa diungkap ke publik.
"Sekali lagi penyidikan kami masih terus berproses melakukan serangkaian kegiatan penyidikan yang kita lakukan untuk mencari, mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu akan menemukan tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya," tuturnya.
Isu pertemuan antara Firli dan SYL ini bermula dari beredarnya foto yang menampilkan kedekatan keduanya. Foto yang beredar menunjukkan Firli bertemu SYL di sebuah GOR bulutangkis di kawasan Jakarta Barat.
Dalam foto yang beredar itu, Firli terlihat tampil sporty yakni bercelana pendek dan sepatu olahraga. Sementara Syahrul memakai kemeja dan celana jeans.
Pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo diduga di sebuah GOR badminton. Foto: Dok. Istimewa
Keduanya duduk bersebelahan di sebuah kursi panjang sambil tampak berbincang. Belum diketahui apa yang dibicarakan.
ADVERTISEMENT
Di kalangan wartawan, beredar pula dokumen yang berisi pengakuan seseorang soal dugaan pemerasan oleh Firli. Dalam dokumen juga disebutkan adanya aliran uang.
Dalam dokumen, terdapat informasi soal pertemuan Firli dan Syahrul di sebuah GOR badminton pada Desember 2022.
Saat itu, tercantum, bahwa ajudan Syahrul memberikan tas berisi Rp 1 miliar dalam pecahan dolar Singapura ke ajudan Firli. Belum diketahui asal-usul serta kebenaran dokumen tersebut. Namun Firli sudah membantah melakukan pemerasan terhadap SYL.