Sudirman Said Jawab Demokrat soal Anies-Cak Imin: Keputusan di Pimpinan Parpol

31 Agustus 2023 21:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan Sudirman Said. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan Sudirman Said. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Sudirman Said selaku anggota Tim 8 Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) menjelaskan beberapa hal terkait dengan manuver terbaru terkait Pilpres 2024. Tiba-tiba menurut Partai Demokrat, bacapres KPP Anies Baswedan memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
ADVERTISEMENT
Sudirman menjelaskan, dalam butir 3 Piagam Kerja Sama Tiga Partai, Calon Presiden (Capres) diberikan tugas untuk memilih pasangan (Cawapres). Tugas ini dipahami penuh oleh Anies sebagai proses seleksi.
"Karena pada akhirnya yang memiliki kewenangan untuk menetapkan dan mendaftarkan pasangan capres dan cawapres adalah pimpinan partai politik sebagai pengusung, bukan capres," kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8).
Ia menambahkan, capres telah melakukan tugas itu dengan membahas dengan berbagai pihak, mereview semua pilihan nama yang diusulkan.
"Setelah melalui proses penjajakan, pembahasan, dan eliminasi sampai pada kenyataan bahwa nama yang tersedia dan bersedia adalah Agus Harimurti Yudhoyono," ungkapnya.
"Hal ini disampaikan kepada semua pimpinan partai dalam koalisi di bulan Juni 2023," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Kata dia, pimpinan partai merespons secara beragam atas usulan ini. Pertama, ada partai yang berpandangan bahwa menyetujui dan meminta segera ditetapkan.
"Kedua, ada yang berpandangan bahwa tidak perlu terburu-buru menetapkan tapi menunggu menjelang akhir pendaftaran sembari mengantisipasi bila ternyata muncul opsi nama lain," katanya.
"Perbedaan pandangan antar partai ini belum menemukan titik temu. Karena belum terjadi kesepakatan, maka proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan," tutup dia.