Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tangis Pecah dan Suara Ana Bergetar saat Pidato di Depan Paus Fransiskus
4 September 2024 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Paus Fransiskus malam ini melanjutkan agendanya di Graha Pemuda, Kompleks Gereja Katedral Jakarta, Rabu (4/9). Sejumlah menteri pun terlihat hadir.
ADVERTISEMENT
Di antaranya Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Mendikbudristek Nadiem Makarim. Kali ini tajuk agendanya adalah pertemuan dengan pemuda schollas occurrentes.
Ada yang menarik dalam acara yang hingga saat ini masih berlangsung. Yaitu penyampaian pidato dari Ana Nur Awalia. Ana merupakan seorang guru di Buton, Sulawesi Tenggara.
"Saya seorang guru di pulau kecil, Buton, Sulawesi Tenggara. Sangat jauh dari Jakarta. Saya juga adalah seorang dosen, seorang fasilitator anak, dan seorang penyiar radio serta seorang ibu," kata di depan Paus Fransiskus.
"Saya mengambil peran sebanyak mungkin, semampu saya, di setiap bagian lini masa kehidupan. Agar saya dapat mengisi dunia pendidikan dan menyebarluaskan tentang pentingnya edukasi untuk mengentaskan kemiskinan," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ana mengatakan hari ini bukan hanya sekadar sebuah pengalaman baginya. "Namun sebuah transformasi luar biasa. Kali pertama dalam hidup saya," ujar Ana suaranya bergetar menahan tangis.
"Saya mengunjungi masuk dan menjadi bagian dalam Katedral," lanjut dia.
Ana juga mengatakan, "Bagian dari Katedral sebuah gereja yang disucikan umat Katolik. Ajaibnya tepat di depan saya berdiri pula masjid tempat saya biasanya beribadah," ujar Ana tak kuasa menahan tangis.
"Ini merupakan simbol toleransi, di mana perbedaan seharusnya kita hadapi dan kita jembatan," lanjut Ana.