Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Voting Pemilu AS di 5 TPS Georgia Tertunda Akibat Ancaman Bom
6 November 2024 7:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lima lokasi pemungutan suara Pemilu Amerika Serikat di DeKalb County, Georgia, terpaksa menghentikan sementara proses voting akibat ancaman bom, Selasa (5/11) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Menurut pernyataan resmi pihak berwenang, ancaman serupa juga dilaporkan di dua lokasi lain yang bukan tempat pemungutan suara.
Saat ini kepolisian tengah melakukan penyisiran di ketujuh lokasi tersebut untuk memastikan situasi aman.
“Seluruh sumber daya yang kami miliki akan dikerahkan demi memastikan setiap warga yang ingin memilih tetap mendapat kesempatan, dan setiap suara yang diberikan akan dihitung,” kata CEO DeKalb County, Michael Thurmond, seperti dikutip dari CNN.
Kantor Registrasi dan Pemilihan Suara DeKalb County mengumumkan, voting di lokasi-lokasi tersebut dihentikan sementara demi keselamatan.
“Demi kehati-hatian, kami menangguhkan voting di lokasi ini sampai mendapat izin dari Kepolisian DeKalb untuk membuka kembali fasilitas,” ujar Direktur Eksekutif Voter Registration and Elections DeKalb, Keisha Smith, dalam pernyataannya.
ADVERTISEMENT
Pihak county juga berupaya mendapatkan perintah darurat dari pengadilan untuk memperpanjang jam voting di lokasi-lokasi terdampak.
Lokasi itu meliputi sebuah gereja, dua perpustakaan, satu pusat komunitas, dan satu pusat lansia.
Ancaman bom ini muncul di tengah laporan adanya ancaman serupa di wilayah lain di Georgia yang diduga berasal dari Rusia. Namun, pejabat AS menyatakan ancaman itu tak kredibel.
Sebelumnya FBI menyebut pesan berantai ancaman bom di tempat pemungutan suara berasal dari wilayah Rusia.
“FBI mengetahui ancaman bom terhadap tempat pemungutan suara di beberapa negara bagian, banyak di antaranya tampaknya berasal dari domain email Rusia,” kata juru bicara FBI Savannah Syms dalam sebuah pernyataan dilansir AFP.
“Sejauh ini belum ada ancaman yang dianggap kredibel,” tambahnya, dan mendesak masyarakat untuk “tetap waspada.”
ADVERTISEMENT
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 12:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini