Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Thomas Jadi Wamenkeu, Sri Mulyani Bantah Komunikasi dengan Prabowo Buruk
18 Juli 2024 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membantah komunikasi dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto memburuk, dengan masuknya Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu ) II. Menurut Sri Mulyani, ia telah melaporkan proses transisi APBN 2025 ke Presiden Jokowi dan Prabowo.
ADVERTISEMENT
“Namun dalam proses politiknya, saya laporkan ke Presiden Jokowi dan presiden terpilih. Komunikasi selama ini berjalan dengan baik. Prabowo fully aware dengan proses penyusunan anggaran ini dan sangat mendukungnya,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Kamis (18/7).
Sri Mulyani telah melaporkan langsung kepada Prabowo terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2025 mengikuti apa yang sudah dibahas dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF).
Rinciannya, defisit APBN antara 2,29-2,82 persen, pertumbuhan ekonomi 5,1-5,5 persen, inflasi 1,5-3,5 persen, suku bunga SBN antara 6,9-7,2, dan kurs nilai tukar rupiah antara Rp 15.300-15.900 per dolar AS.
“Jadi semuanya yang sudah kita bahas kemarin saya laporkan kepada Presiden terpilih Prabowo. Ini yang sudah disampaikan dengan range, dan sekarang kita tahap penyusunan dan menghitung titiknya, penerimaan negara berapa, belanja negara,” kata Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
“Dengan berbagai yang sudah dibahas, nanti akan kita sampaikan, termasuk program-program yang sudah disampaikan presiden terpilih, termasuk makan bergizi,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menuturkan koordinasi secara konsisten dijalankan sejak lama antara presiden terpilih dan Menteri Keuangan. Menurutnya, tidak ada yang lebih dan kurang dalam koordinasi selama ini.
“Kita bekerja hampir 3,5 bulan dengan sangat intens dengan Wamenkeu, Menkeu, dan dirjen. Ini untuk meyakinkan atau justru memberikan suatu gambaran konkret bahwa konsistensi itu sudah dimatangkan. Dan saya rasa itu adalah bagian paling penting dari saya,” terang Thomas.