Dino Patti Djalal: Imbas Penembakan, 99% Trump Akan Menang Pemilu AS

14 Juli 2024 20:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kandidat presiden dari Partai Republik sekaligus mantan Presiden Donald Trump, dikelilingi oleh agen Dinas Rahasia AS saat terjadi penembakan dalam kampanye di Butler, Pennyslvania, Sabtu, 13 Juli 2024. Foto: Evan Vucci/AP
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat presiden dari Partai Republik sekaligus mantan Presiden Donald Trump, dikelilingi oleh agen Dinas Rahasia AS saat terjadi penembakan dalam kampanye di Butler, Pennyslvania, Sabtu, 13 Juli 2024. Foto: Evan Vucci/AP
ADVERTISEMENT
Calon Presiden AS Donald Trump ditembak saat kampanye di Pennsylvania, Sabtu (13/7) sore waktu setempat. Meski begitu, ada banyak analisis tentang penembakan ini dikaitkan dengan elektabilitas Trump di Pemilu AS tahun ini.
ADVERTISEMENT
Mantan Dubes Amerika Serikat, Dino Patti Djalal menilai, peristiwa yang menimpa Trump tak berhenti pada kasus penembakan semata, tapi ada dampak politik yang ditimbulkan. Bahkan, Trump bisa memang telak di Pemilu AS.
"Ini analisa saya, efek upaya penembakan terhadap Trump, kans Trump 99 % akan menang pemilu AS bulan November nanti," kata Dino dikutip dari akun X @dinopattidjalal, Minggu (14/7). kumparan sudah mendapat izin untuk mengutip.
Dino Patti Djalal (Founder FPCI) menjadi komentator pada acara nonton bareng debat capres di YouTube kumparan, yuk! Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dino menilai, seluruh perhatian publik akan tertuju pada Trump. Simpati masyarakat akan diraih eks Presiden AS itu.
"Simpati terhadap Trump naik signifikan, isu-isu penting akan terbengkalai sementara, nasionalisme AS akan melonjak ke arah Trump," tutur dia.
Setelah ditembak, Trump memang sempat menunduk sambil memegang telinga kanan yang sudah berdarah. Dia lalu dilindungi Secret Service.
Kandidat calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, dikelilingi oleh agen-agen Dinas Rahasia AS usai menerima tembakan dalam sebuah kampanye, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat. Foto: Evan Vucci/AP Photo
Tak lama kemudian, Trump berdiri tegak lalu mengepalkan tangannya. Dino menilai, ini menyimpan banyak makna di masa kampanye ini.
ADVERTISEMENT
"Citra Trump sebagai 'survivor of assasination attempt'' dengan muka yang penuh darah namun terus mengepalkan tinju akan dikontraskan dengan citra Biden yang secara mental dan fisik nampak lemah dan uzur," jelas dia.
Saat ini, penembak Trump diketahui bernama Thomas Matthew Crooks berusia 20 tahun. Dia diketahui merupakan pemilih partai Republik--tempat Trump bernaung--tapi pernah berdonasi untuk kelompok Pro-Demokrat.
Memang belum banyak terungkap soal identitas dan latar belakang dari Thomas Crooks. Dino menilai, bila ini terungkap juga akan berpengaruh dalam persepsi publik terhadap Trump.
"Profil dari penembak, afiliasi politik, status sosial ekonomi, bahkan ras dan agama, jika terungkap, juga dapat berpengaruh terhadap respons publik dan politik terhadap aksi penembakan ini," ucap dia.
ADVERTISEMENT