Dokter Lintas Batas Soroti Serangan Israel pada RS Indonesia di Gaza

9 Oktober 2023 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ambulans Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, rusak akibat serangan udara Israel, Sabtu (7/10/2023). Foto: MER-C
zoom-in-whitePerbesar
Ambulans Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, rusak akibat serangan udara Israel, Sabtu (7/10/2023). Foto: MER-C
ADVERTISEMENT
Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas, organisasi kemanusiaan internasional di bidang medis, menyoroti serangan pasukan Israel pada Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Bayt Lahiya, Jalur Gaza, Palestina, pada 7 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
RSI merupakan rumah sakit yang dibangun atas donasi masyarakat Indonesia, sedangkan tanahnya merupakan wakaf dari otoritas Palestina.
Selain RSI, Israel juga menyerang sebuah ambulans di depan Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan.
Serangan udara pasukan Zionis di dua fasilitas medis itu menewaskan seorang perawat, seorang sopir ambulans, melukai sejumlah orang, dan merusak pangkalan oksigen.
Di antara korban tewas tersebut bernama Abu Romzi, warga Palestina yang menjadi staf lokal MER-C, organisasi kemanusiaan Indonesia bidang medis yang turut mengoperasikan RSI di Gaza.
Abu Romzi, staf lokal MER-C di RS Indonesia di Gaza wafat akibat serangan udara militer Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Foto: MER-C
"Kami telah mendukung kedua rumah sakit tersebut masing-masing sejak tahun 2021 dan 2011. Fasilitas pelayanan kesehatan tidak bisa menjadi sasaran [serangan]," papar MSF dalam pernyataan tertulis yang dikutip Senin (9/10).
ADVERTISEMENT
"Kami meminta semua pihak untuk menghormati infrastruktur kesehatan, yang harus tetap menjadi tempat perlindungan bagi masyarakat yang mencari pengobatan,” lanjut MSF yang didirikan di Prancis pada 1971 ini.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang dibangun mulai tahun 2011 didanai dari donasi masyarakat Indonesia. Foto: Dok. MER-C
MSF juga mengingatkan bahwa pertempuran terbaru kedua pihak tidak bisa diremehkan karena pihak berwenang Palestina dan Israel melaporkan banyak korban jiwa di kawasan mereka.
Terpisah, Israel hari ini menyatakan, sebanyak 1.000 warganya tewas. Sedangkan pihak Palestina melansir korban jiwa di Gaza 436 orang, termasuk 81 anak-anak.
Sementara itu, meski mengalami kerusakan akibat serangan Israel, RSI masih tetap bisa beroperasi melayani korban pertempuran.