Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Laporan tersebut muncul, memasuki hari keempat sejak konflik terbesar dalam beberapa dekade di Timur Tengah pecah pada Sabtu (7/10) dan menewaskan ribuan orang.
Dikutip dari Reuters, Israel sebelumnya telah meluncurkan serangan udara tanpa henti dalam semalam ke area perbatasan Gaza. Mereka pun melaporkan telah menanam ranjau di lokasi-lokasi para militan Hamas menghancurkan sebagian tembok pemisah di perbatasan.
Dalam pernyataan yang disiarkan Radio Angkatan Darat Israel, kepala juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, tidak ada lagi penyusupan baru yang datang dari Gaza sejak kemarin.
Adapun dalam serangan yang dinamakan Hamas sebagai 'Operasi Badai Al-Aqsa' tersebut, para pejuang dikerahkan ke permukiman ilegal Israel dengan berbagai cara — termasuk memakai paralayang.
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil masuk ke dalam area yang diduduki Israel, militan Hamas dilaporkan meluncurkan serangan dan menyandera puluhan orang, mulai dari warga sipil hingga petinggi militer.
Di bagian selatan Israel — yang menjadi titik serangan Hamas, juru bicara militer Israel mengatakan pasukannya telah kembali menguasai komunitas-komunitas Yahudi di dalam wilayah tersebut.
Namun, mereka mengakui bentrokan-bentrokan berskala kecil masih terjadi karena sejumlah orang bersenjata ada di sana.
Kondisi aman tersebut berhasil diraih Israel usai menggencarkan serangan udara semalaman ke area perbatasan Gaza. Militer Israel menyebut, mereka menyerang target-target di Jalur Gaza baik dari laut maupun udara.
Target yang diserang termasuk sebuah depot senjata, yang diyakini dimiliki oleh sekutu Hamas, Jihad Islam Palestina (Palestinian Islamic Jihad/PIJ), dan fasilitas militer Hamas sepanjang garis pantai Gaza.
ADVERTISEMENT