Retno Minta Tolong Filipina Evakuasi WNI dari Palestina dan Israel

10 Oktober 2023 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (16/10/2018). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (16/10/2018). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan berbagai hal guna memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Jalur Gaza dan Israel, akibat konflik Israel dan Hamas.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang dilakukan adalah meminta bantuan dari negara asing yang memiliki kedutaan terdekat dari Jalur Gaza — dalam hal ini adalah Kedutaan Besar Filipina di Tel Aviv, Israel.
Upaya meminta bantuan pemulangan WNI yang terjebak di Jalur Gaza ini dilakukan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, saat berkomunikasi dengan mitranya dari Filipina, Menteri Luar Negeri Enrique Manalo.
Hal itu dikonfirmasi juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa (10/10).
"Dalam komunikasi tersebut Menlu Retno meminta bantuan Filipina untuk evakuasi WNI dari wilayah konflik jika diperlukan," ujar Iqbal.
Permintaan bantuan Retno, sambung diplomat itu, ditanggapi secara langsung oleh Manalo yang kemudian menginstruksikan Tim Filipina di lapangan.
Presiden Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Menlu Filipina Enrique Manalo dalam courtesy call penyelenggaraan Pertemuan Ke-56 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Jakarta, Jumat (14/7/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Adapun sebelumnya upaya saling membantu evakuasi warga sering dilakukan pemerintah kedua negara ASEAN itu. Indonesia pernah membantu evakuasi warga Filipina dari Yaman pada 2015, kemudian dari Afghanistan (2021), dan Sudan (2023).
ADVERTISEMENT
"Pemerintah Indonesia melakukan semua upaya yang dapat dilakukan dan melalui berbagai jalur guna memberikan perlindungan kepada WNI dan untuk menghentikan kekerasan sesegera mungkin," tutup Iqbal.
Sejauh ini, menurut data milik Kementerian Luar Negeri RI terdapat 10 orang WNI yang belum dapat keluar dari sekitar Jalur Gaza — titik konflik terparah antara pasukan Israel dan militan Hamas. Total WNI di seluruh Palestina mencapai 45.
Sedangkan WNI di Israel sebanyak 230. Mereka berada di Israel saat perang tiba-tiba pecah karena tengah wisata religi.
Israel membangun pagar pintar setinggi 6 meter sepanjang 65 km untuk memblokade Gaza sejak 2006. Foto: Mohammed Abed/AFP
Pada kesempatan terpisah, Retno juga dilaporkan telah berkoordinasi soal WNI di Jalur Gaza dengan Presiden Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC), Mirjana Spoljaric, saat kedua pejabat bertemu di Jenewa.
ADVERTISEMENT
"Indonesia sudah melakukan komunikasi dengan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk mengupayakan evakuasi WNI yang berada di Jalur Gaza," tutur Iqbal dalam keterangan terpisah.
"Dalam komunikasi tersebut Menlu Retno meminta dukungan bagi evakuasi WNI dari Jalur Gaza," sambung dia.
Sebab, pemerintah Israel pada Senin (9/10) telah memblokade total Jalur Gaza sehingga memutus akses koridor kemanusiaan, seperti pasokan makanan, air, listrik, bahan bakar, dan sebagainya.
Sebelumnya, Iqbal menjelaskan bahwa pemerintah pusat melalui utusan diplomatik RI terdekat dari Jalur Gaza — KBRI Amman, KBRI Beirut, dan KBRI Kairo, sedang bersiap untuk mengevakuasi ke-10 WNI.