NasDem Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Singgung MK dan Pilihan Rakyat

Ketua DPP NasDem Willy Aditya di NasDem Tower. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Ketua DPP NasDem Willy Aditya memberikan selamat kepada Prabowo Subianto (72) dan Gibran Rakabuming Raka (36) yang telah dideklarasikan sebagai capres-cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Pasangan lintas generasi itu dideklarasikan oleh seluruh ketua umum partai KIM di rumah pribadi Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara Nomor 4, Minggu (22/10) malam. Pasangan akan menjadi rival AMIN, pasangan yang diusung NasDem dkk pada Pilpres 2024.

“Kita berikan selamatlah, ya, kepada Pak Prabowo yang sudah memiliki pendamping, ya,” kata Willy saat ditemui di kompleks parlemen, Senin (23/10).

Saat ditanya komentar NasDem soal politik dinasti dan upaya utak-atik aturan konstitusi yang kerap dikaitkan dengan sosok Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo, Willy menolak untuk berkomentar.

“Ya kalau itu tanya Mahkamah Konstitusilah ya, kita kan sebagai kontestan ya menjalankan apa yang sudah menjadi keputusan,” elak anggota Komisi XI DPR ini.

Ketum Partai Gerindra sekaligus Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, tiba di lokasi Rapimnas Partai Gerindra di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (23/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Menurut Willy, kini sudah saatnya menyerahkan seluruhnya kepada masyarakat untuk memilih langsung siapa sosok yang pantas memimpin Indonesia selama 5 tahun ke depan.

“Mari kita berkontestasi dalam spirit yang gembira, jurdil, dan kemudian siapa pun yang maju tentu memiliki niat baik ya untuk memperbaiki negara dan bangsa ini,” kata Willy.

“Kita serahkan kepada rakyat untuk kemudian siapa yang akan memenangkan pertandingan ini,” lanjutnya.

Bakal Cawapres pendamping bakal Capres Prabowo Subianto yang diusulkan Partai Golkar Gibran Rakabuming Raka melambaikan tangan ke arah wartawan usai melakukan pertemuan tertutup di Jakarta, Minggu (22/10/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto

Willy meminta agar masyarakat tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan pendapat. Sebab esensi dari pesta demokrasi ini adalah perbedaan pendapat dan menghargai perbedaan itu.

“Toh, ya masing-masing memiliki konsekuensi dan komitmen yang berbeda-beda, perbedaan sebuah keniscayaan, tentu sama-sama kita berkontestasi dalam spirit memajukan demokrasi,” tuturnya.