Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pilgub Jabar 2024 penuh warna. Calon yang bertarung punya latar belakang yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Tak cuma itu, warga Jabar juga punya pilihan yang luas. Sebab, ada 4 pasangan yang kini ambil bagian dari Pilgub Jabar 2024.
Mereka, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina
Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur urut 01 adalah Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina. Pasang ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Usai dinyatakan lolos persyaratan, pasangan ini mengusung visi ‘Terwujudnya Jawa Barat yang Bahagia Lahir Dan Batin', yang dirangkum dalam tagline ‘Jabar Bahagia’.
Gagasan itu dituangkan dalam 5 poin misi, sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Salah satu program unggulan mereka ialah merilis Kartu Bahagia. Program ini yang paling sering disampaikan pasangan yang diusung PKB ini.
“Insyaallah dengan program unggulan ini, kami yakin Jawa Barat akan bahagia lahir batin,” kata Gita usai acara pengundian dan penetapan nomor urut di KPU Jabar, 23 Senin September 2024.
Pada kesempatan itu, Acep Adang menjelaskan masyarakat tidak akan merasa aman di dalam lingkungan keluarga kecuali ada kebahagiaan. Oleh karena itulah, dia menjadikan Kartu Bahagia sebagai program unggulannya.
Dia pun menjelaskan program Kartu Bahagia akan menjamin urusan kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Ketiga hal itu, menurut Acep yang dapat menjadi indikasi masyarakat hidup bahagia.
“Kebahagiaan itu ada sudut pandangnya, pertama dilihat dari sisi ekonominya, dilihat dari kesehatannya, dilihat dari segi pendidikannya,” ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Pasangan cagub-cawagub nomor urut 01 ini didukung oleh sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama dan PKB. Seperti Cak Imin dan Ma’ruf Amin. Keduanya pernah turut hadir dalam gelaran kampanye yang dijalankan oleh Acep-Gita. Selain itu ada juga salah satu Wakil DPR RI Cucun Syamsul Rizal, serta selebritis kader PKB, Tomy Kurniawan.
Salah satu dinamika paslon ini dengan paslon lainnya terjadi misalnya pada saat debat pamungkas Sabtu (23/11) kemarin. Saat pasangan ini ditanya perihal pemerataan digitalisasi di seluruh Jabar oleh paslon nomor urut 03 Syaikhu-Ilham.
Adu argumen soal topik ini dimulai saat Ilham melayangkan pertanyaan kepada Gita mengenai banyaknya aplikasi milik pemerintah, termasuk Pemprov Jabar yang masih membingungkan buat diakses masyarakat.
Menyahut pertanyaan itu Gita menjelaskan perlu adanya peningkatan literasi digital masyarakat, lewat pelatihan masyarakat, termasuk wilayah desa.
ADVERTISEMENT
“Kita juga ingin integrasi sistem pelayanan publik, membangun sistem terpadu, supaya masyarakat bisa mengakses secara online tanpa datang langsung," kata Gita saat menimpali pertanyaan Ilham saat Debat Pilkada Jabar di Bogor, Sabtu (23/11).
Jeje Wiranidata-Ronal Surapradja
Paslon gubernur dan wakil gubernur urut 02, Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja. Pasang ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Paslon ini punya visi ‘Membangun Masyarakat Adil Makmur, Lestari dan Berkeadaban'. Gagasan tersebut dituangkan dalam misi yang disusun sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Salah satu program unggulan paslon ini, yakni mengikis kesenjangan yang terjadi di daerah Jawa Barat lewat pemekaran. Dan siasat untuk terangkum dalam program unggulan mereka ‘Jabar untuk Semua’.
Program tersebut, dijelaskan Jeje, berangkat dari cara memandang Jawa Barat sebagai sejumlah kabupaten dan kota. Dan pemimpin di tingkat atas mau turun untuk melakukan sinkronisasi konsep dan program guna menetapkan kebijakan terwujud dengan baik.
“(Permasalahan) Apapun, digitalisasi, dan sebagainya. Semuanya, harus melihat Bandung dan seluruh kabupaten Jawa Barat. Itu yang paling esensi, itu yang paling utama,” kata Jeje dalam debat publik perdana di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran, Bandung 11 November 2024.
“Nah dengan konsep ini maka kita ingin melewati seluruhnya dan saya punya pengalaman di Pangandaran. Kabupaten yang baru, laju pertumbuhan ekonominya semester 2 ini terbaik se-Jawa Barat,” sebut dia.
ADVERTISEMENT
Lewat program ini, Jeje optimistis bisa meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Barat (Jabar) hingga setara Provinsi Jakarta atau Yogyakarta.
Di sisi lain, paslon nomor urut 02 ini, sempat menjadi sorotan saat mendaftar ke KPU Jabar. Keduanya mendaftar di menit-menit terakhir dan hadir secara virtual.
Selain itu, salah satu dinamika paslon ini dengan paslon lainnya terjadi misalnya pada saat debat pamungkas Sabtu (23/11) kemarin, saat menanggapi pertanyaan dari paslon nomor urut 04 Dedi-Erwan, tentang disparitas pembangunan di wilayah Jabar.
Paslon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 04 Dedi-Erwan melayangkan pertanyaan soal disparitas atau tak meratanya pembangunan antara Jawa Barat di pesisir selatan dan utara kepada paslon nomor 02 Jeje Ronal.
ADVERTISEMENT
“Pembangunan di Jawa Barat bagian utara dan tengah relatif lebih maju dan baik. Sementara di wilayah selatan terkesan lamban. Bagaimana strategi menghilangkan disparitas wilayah tersebut?” sebut Erwan.
Menjawab isu itu, Jeje mengajukan pemekaran. Dia bilang akan mendorong kabupaten baru di pesisir selatan.
“Kenapa? Potensinya sama. Punya laut, punya bahari, dan itu kami punya pengalaman, persis di Pangandaran. Kalau itu dilakukan, pesisir. selatan akan naik derajatnya, seperti Kota kabupaten lain di Jawa Barat” kata Jeje.
Menanggapi jawaban itu, Dedi Mulyadi mengutarakan bahwa penyebab disparitas pembangunan di pesisir selatan adalah karena industri-industri lebih berkembang di wilayah utara.
Sehingga menurutnya, sebelum disepakati pemekaran di wilayah selatan yang memang bisa mempercepat pembangunan di Jawa Barat, mesti dilakukan dulu kebijakan fiskal. Itu disebut Dedi dengan asumsi adanya moratorium yang disinyalir akan jadi hambatan.
ADVERTISEMENT
“Kebijakan fiskalnya adalah terjadi keadilan fiskal antara utara dan selatan,” ungkap Dedi.
Dedi menganalogikan utara tidak mungkin berkembang industrinya manakala tidak mendapat suplai air, suplai udara yang bersih. Maka selatan itu bisa dijadikan relaksasi orang selatan.
“Untuk itu, kebijakan pajak itu harus melindungi hutan. Sehingga mereka yang bagian hutan lindung bisa mendapat subsidi fiskal, mereka yang daerah pantai mendapat subsidi fiskal,” beber dia.
Atas pandangan Dedi yang menyinggung kesialan ekonomi fiskal, Jeje mengatakan bahwa akar perkaranya adalah investasi. Sementara investasi bisa jalan dengan adanya infrastruktur yang baik. Tanpa itu, katanya, semua nonsense belaka.
Jeje menjelaskan kemampuan daerah yang induknya di pesisir selatan juga punya kemampuan yang terbatas. Tapi dengan dimekarkan, pendekatan fiskal kepada Kota dan Kabupaten itu akan berjalan baik.
ADVERTISEMENT
“Apa yang dikatakan paslon nomor 04 hanya gincu,” ujar Jeje.
“(Ibarat) mengunyah permen, tidak mengenyangkan. Langkah-langkah itu tidak akan selesai. Substansinya, mendorong pemekaran di pesisir selatan," pungkas dia.
Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie
Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur urut 03 adalah Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie. Pasang ini diusung oleh Partai NasDem, PKS dan PPP, dengan visi dengan visi ‘Membangun Jawa Barat yang Silih Asih, Asah, dan Asuh untuk Indonesia Maju'.
Visi tersebut dituangkan dalam 8 poin misi sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Paslon ini punya sejumlah program unggulan yang terangkum dalam tagline ‘Jabar Asih’. Salah satunya, untuk masalah menekan masalah pengangguran dan meningkatkan jumlah lapangan kerja di Jabar.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pasangan ini menggagas upaya integrasi lintas sektor, yakni industri dan pendidikan. Hal itu, diperlukan agar yang dipelajari sebagai kurikulum sesuai dengan apa yang dibutuhkan di industri kerja.
“Kuncinya adalah integrasi lintas sektor, sektor industri dan pendidikan,” ucap Ilham dalam debat perdana, di Graha Sanusi Unpad, Senin 11 September 2024.
Dengan kerja sama lintas sektor ini, Ilham pun yakin bisa menyediakan 3 juta lapangan kerja di Jabar jika kelak terpilih.
Mengenai tokoh kunci, pasangan Syaikhu Ilham menggaet ketua tim pemenangan Gubernur Jawa Barat dua periode, yakni Ahmad Heryawan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pasangan ini juga mendapat dukungan dari mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Hal itu, diungkapkan Anies lewat unggahan di akun X pribadinya.
"Ya benar saya bersyukur dan mendukung. Bahwa Pak Syaikhu dan Kang Ilham mendapatkan amanah yang penting untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat,” kata Anies di akun X-nya, dikutip Senin (25/11).
Pasangan satu ini, beradu gagasan soal pengembangan kuliner dan wisata di Jawa Barat dengan pasangan nomor urut 04 Dedi-Erwan. Itu terjadi di gelaran debat kedua Pilgub Jabar yang digelar pada 16 September 2024.
Syaikhu berpandangan perlu ada 3 langkah untuk mengembangkan kuliner dan wisata. Pertama edukasi, kedua ketersediaan sarana dan prasarana, lalu ketiga promosi yang dibantu oleh Pemerintah Provinsi.
ADVERTISEMENT
"Pertama edukasi dan pendamping terhadap pelaku wisata yang ada di Jabar. Kedua tentu perlu melengkapi sarana dan prasarana sehingga kuliner di Jabar bisa tingkatkan kualitas yang ada," kata Syaikhu.
Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan
Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur urut 04 adalah Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Mereka punya tagline “Jabar Istimewa”.
Diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Partai Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, Partai Buruh, Perindo, Gelora, PBB, Garuda, PKN, pasangan ini punya misi sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Sejumlah misi itu ia hendak diwujudkan Dedi dengan integrasi seluruh aspek. Selain itu, dalam debat pamungkas Pilgub Jabar, dia menyoroti program tata ruang yang berbasis budaya lokal dan birokrasi yang efisien berbasis digital.
"Birokrasi akan dirancang untuk meningkatkan produktivitas menggunakan sumber daya fiskal yang ada secara efisien," jelasnya.
“Kebijakan fiskalnya adalah terjadi keadilan fiskal antara utara dan selatan,” ungkap Dedi.
Dedi menganalogikan utara tidak mungkin berkembang industrinya manakala tidak mendapat suplai air, suplai udara yang bersih. Maka selatan itu bisa dijadikan relaksasi orang selatan.
“Untuk itu, kebijakan pajak itu harus melindungi hutan. Sehingga mereka yang bagian hutan lindung bisa mendapat subsidi fiskal, mereka yang daerah pantai mendapat subsidi fiskal,” beber dia.
ADVERTISEMENT
Gagasan tersebut dia utarakan saat beradu gagasan dengan cagub nomor 02 Jeje Wiradinata, yang menyebut solusi disparitas pembangunan Jabar adalah pemekaran.