Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Š PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Prosesi Apa yang Akan Dilakukan Vatikan Setelah Paus Fransiskus Wafat?
21 April 2025 16:23 WIB
¡
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Selepas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4), akan dilakukan rangkaian tradisi Gereja Katolik yang telah berlangsung selama berabad-abad--dari pengesahan wafatnya hingga pemilihan pemimpin baru.
ADVERTISEMENT
Namun seperti kepausannya, proses ini juga mengalami penyesuaian seiring berubahnya zaman. Merangkum AFP, begini sejumlah tahapan usai wafatnya Paus Fransiskus.
Sede Vacante: Takhta Kosong
Begitu Paus wafat, Gereja Katolik memasuki masa âSede Vacanteâ atau Takhta Kosong. Segala urusan harian diserahkan kepada Camerlengo, pejabat yang bertugas menjalankan fungsi administratif hingga Paus baru terpilih.
Tugas itu kini dipegang oleh Kardinal Kevin Farrell, warga Irlandia-Amerika yang ditunjuk Fransiskus pada 2019.
Farrell menjadi satu-satunya pejabat tinggi yang tetap menjabat. Para pejabat lain otomatis mengundurkan diri.
Ia bertugas mengesahkan wafatnya Paus, yang secara tradisi dilakukan dengan mengetuk dahi mendiang tiga kali menggunakan palu perak sambil menyebutkan nama baptisnya.
Ia juga bertanggung jawab menghancurkan Cincin Nelayanâcincin emas simbol kepausanâdi hadapan para kardinal, untuk menandai berakhirnya masa jabatan Paus dan mencegah penyalahgunaan simbol tersebut.
ADVERTISEMENT
Pemakaman dan Masa Berkabung
Para kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul dalam kongregasi umum untuk menentukan tanggal pemakaman dan menyusun sembilan hari berkabung, novemdiales.
Sesuai permintaan pribadi Fransiskus, ia akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, bukan di bawah Basilika Santo Petrus seperti para pendahulunya.
Petinya akan terbuat dari kayu dan seng, berbeda dari tradisi tiga lapis peti yang mencerminkan kekuasaan dan kemegahan.
Jenazahnya akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus untuk penghormatan umat, tanpa panggung tinggi atau bantal kehormatan.
Seorang pejabat Vatikan menyebut pemakaman ini sebagai cerminan visi Fransiskus tentang kepausan: seorang pastor, bukan tokoh kekuasaan.
Menuju Konklaf
Setelah pemakaman, para kardinal pemilihâyang berusia di bawah 80 tahunâakan berkumpul dalam konklaf tertutup untuk memilih Paus baru.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ada 135 pemilih kardinal; 108 di antaranya diangkat oleh Fransiskus. Mayoritas berasal dari Eropa, diikuti Asia, Amerika Latin, Afrika, Amerika Utara, dan Oseania.
Konklaf yang secara harfiah berarti âterkunciâ, akan digelar di Kapel Sistina, dengan lukisan Michelangelo sebagai latarnya. Para kardinal akan menginap di Vatikan hingga seorang Paus terpilih.
Setiap hari akan dilakukan dua pemungutan suara pagi dan dua sore, hingga satu nama mendapat dua pertiga suara.
Hasil pemungutan diumumkan lewat asap: hitam jika belum berhasil, putih jika sudah ada Paus baruâdisertai dentang lonceng Basilika Santo Petrus.
Habemus Papam
Setelah terpilih, Paus baru dibawa ke sala delle lacrime, ruang kecil di Kapel Sistina tempat ia merenung sebelum muncul ke publik.
ADVERTISEMENT
Dekan Dewan Kardinal akan menanyakan apakah ia menerima pemilihan tersebut dan nama yang akan ia pakai.
Ia lalu mengenakan jubah putih, memberi salam kepada para kardinal, dan bersiap tampil di balkon Basilika Santo Petrus.
Di sinilah Kardinal Diakon Senior mengumumkan ke dunia: Habemus PapamââKita memiliki seorang Paus.â