Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Serba-serbi Adu Mulut Biden dan Trump di Debat 'Panas' Pemilu AS
28 Juni 2024 12:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan eks Presiden Donald Trump kembali bertemu dalam perhelatan debat calon presiden AS , Jumat (28/6).
ADVERTISEMENT
Debat berlangsung panas. Keduanya saling serang hampir di setiap isu. Para kandidat membahas berbagai topik mulai dari imigrasi, aborsi, hingga demokrasi.
Apa saja momen dan pernyataan penting kedua capres di debat pertama?
Pernyataan penutup
Trump menjabarkan pencapaian selama masa jabatannya sebagai presiden dan menyebut Biden sebagai “pengeluh”.
“Seluruh negara meledak karena anda, karena mereka tidak menghormati anda,” katanya kepada Biden, seperti dikutip dari CNN.
Dalam pernyataan penutupnya, Biden fokus pada pajak dan berjanji akan menurunkan inflasi.
Jaminan Sosial
Biden mengatakan akan membuat orang-orang yang sangat kaya membayar bagiannya secara adil supaya Jaminan Sosial tetap sanggup membayar utangnya.
Dia mengatakan tidak akan menaikkan biaya Jaminan Sosial bagi siapa pun yang berpenghasilan kurang dari USD 400 ribu per tahun.
ADVERTISEMENT
Kasus-kasus pengadilan
Biden mengemukakan tuduhan kejahatan pidana Trump.
“Satu-satunya orang di panggung ini yang merupakan terpidana penjahat adalah orang yang saya lihat saat ini,” kata Biden sambil memandang Trump.
Biden membandingkan moral Trump dengan “kucing gang”.
Serangan Capitol 6 Januari
“Saya bisa melihat – saya hampir tidak melakukan apa pun. Mereka meminta saya untuk berpidato,” ungkap Trump saat ditanya tentang tanggal 6 Januari.
Biden menunjukkan bahwa Trump mendorong masyarakat untuk pergi ke Capitol Hill, dan duduk di Ruang Oval selama tiga jam.
“Menonton, diminta oleh wakil presidennya dan sejumlah rekannya di pihak Partai Republik untuk melakukan sesuatu, untuk menelepon untuk berhenti, untuk mengakhirinya.”
Imigrasi
Di perbatasan, Biden menggembar-gemborkan kesepakatan perbatasan bipartisan yang dia negosiasikan, namun gagal di Senat.
ADVERTISEMENT
Dia juga menyinggung kebijakan Trump yang memisahkan beberapa keluarga saat masa jabatannya.
Trump mengulangi klaim yang menyalahkan kebijakan imigrasi Biden atas kejahatan kekerasan di AS.
Konflik Gaza
Trump tidak menjawab secara langsung apakah dia akan mendukung kemerdekaan negara Palestina untuk mengakhiri perang antara Israel dan Hamas.
Sementara itu, Biden kembali menjelaskan proposal yang dia dukung untuk menukar sandera yang ditahan di Gaza dengan pembebasan tahanan Palestina, juga kelanjutan “gencatan senjata dengan persyaratan tambahan.”
Usia
Biden menunjukkan bahwa lawannya hanya beberapa tahun lebih muda darinya, namun mengatakan bahwa ia “kurang kompeten.”
Dia mendesak para pemilih untuk melihat rekam jejaknya. Sebagai tanggapannya, Trump menantang Biden untuk melakukan tes kognitif. Pasangan ini kemudian berdebat tentang keterampilan golf.
ADVERTISEMENT
Aborsi
Trump mengatakan dia tidak akan memblokir akses terhadap obat-obatan aborsi, dan menegaskan kembali pendiriannya bahwa peraturan aborsi harus diputuskan oleh negara bagian.
Biden membalas dengan mengatakan bahwa menjadikan aborsi sebagai kebijakan negara sama saja dengan menyerahkan perlindungan hak-hak sipil kepada negara bagian.
Biden menolak klaim Trump bahwa Roe v. Wade mengizinkan dokter membunuh bayi “pada bulan ke-sembilan,” dan mengatakan “itu tidak benar.”
Ekonomi
Trump mengeklaim pertumbuhan lapangan kerja selama masa kepresidenan Biden merupakan hasil bounceback setelah lockdown akibat pandemi.
Namun pekerjaan yang diperoleh tidak semuanya “bangkit kembali” – tidak semua orang kembali ke peran mereka sebelumnya.
Para kandidat saling menyalahkan atas inflasi.
Biden mengatakan perekonomian yang diwarisinya ikut bertanggung jawab. Trump, sebagai tanggapannya, mengatakan Biden “hampir tidak mewarisi inflasi.”
ADVERTISEMENT
Debat kedua, sekaligus terakhir, akan berlangsung pada 10 September mendatang. Sementara itu, pemungutan suaranya akan digelar bulan November 2024.
Joe Biden (81) dan Donald Trump (78) kembali berhadapan dalam debat perdana calon presiden Amerika Serikat. Keduanya merupakan kandidat tertua dalam sejarah Pemilu AS. Isu ekonomi hingga Konflik Gaza diprediksi mencuat dalam debat perdana.
Updated 29 Juni 2024, 7:16 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini