Suasana DPR Usai Demo: Polisi Masih Berjaga, Pagar yang Jebol Sudah Diperbaiki

23 Agustus 2024 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lalu lintas di depan gedung DPR pasca unjuk rasa, Jumat (23/8). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lalu lintas di depan gedung DPR pasca unjuk rasa, Jumat (23/8). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Suasana di depan gedung DPR pada Jumat (23/8) pagi terpantau masih dijaga banyak aparat kepolisian. Arus lalu lintas di ruas jalan tol Dalam Kota dan Jalan Gatot Subroto arah Slipi atau sebaliknya tetap berjalan normal.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, usai unjuk rasa kemarin hingga malam, sampah dan sisa api bakaran demo juga sudah dibersihkan meski memang masih tersisa di beberapa bagian.
Petugas memperbaiki pagar yang rusak usai unjuk rasa di depan gedung DPR, Jumat (23/8). Foto: Abid Raihan/kumparan
Pagar DPR yang sempat jebol dan tulisan vandalisme di sepanjang tembok juga sudah dicat berkelir putih. Tak tercium lagi aroma sisa gas air mata semalam.
Petugas memperbaiki pagar yang rusak usai unjuk rasa di depan gedung DPR, Jumat (23/8). Foto: Abid Raihan/kumparan
Demonstrasi menolak RUU Pilkada dan kawal putusan MK menggema seantero negeri kemarin, Kamis (22/8). Di depan DPR RI demonstrasi dihadiri oleh komedian tersohor hingga aktor papan atas Reza Rahadian.
Massa dari mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat juga ikut meramaikan demo tersebut. Demo sempat diwarnai kericuhan. Pagar DPR baik di depan dan belakang dijebol.
Sejumlah anggota Brimob memasuki gedung DPR pasca unjuk rasa, Jumat (23/8). Foto: Abid Raihan/kumparan
Massa merangsek masuk, tapi tidak sampai ke gedung kura-kura. Barikade polisi menahan massa hingga di halaman dekat gerbang belakang dan depan DPR.
ADVERTISEMENT
Demo mahasiswa berakhir sekitar pukul 18.00 WIB. Namun setelah demo mahasiswa giliran pelajar STM yang ikutan demo.
Massa dari pelajar STM ini sempat membuat ricuh. Mereka melempari polisi dengan batu dan petasan. Sementara polisi berusaha menghalau massa dengan gas air mata.