Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Demokrat merasa dikhianati usai mendapatkan kabar NasDem dan Anies Baswedan bermanuver menggandeng Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bacawapres. Di sisi lain, PKS tetap menyatakan setia mendukung Anies sebagai capres.
ADVERTISEMENT
Ketum NasDem Surya Paloh bicara soal nasib Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang berisi partainya, Demokrat dan PKS, usai kabar Cak Imin cawapres ini mencuat. Menurutnya, hingga saat ini koalisi tersebut masih ada.
"Sampai hari ini koalisi masih ada, besok pagi masih ada, atau setengah ada, kita belum tahu juga," kata Paloh saat ditemui wartawan di NasDem Tower, Kamis (31/8).
Paloh mengakui, usai kabar Anies-Cak Imin menyeruak, dirinya belum berkomunikasi dengan dua partai koalisi lain. Komunikasi itu dilakukan oleh tim perwakilan masing-masing partai yang tergabung dalam Tim 8.
"Ya memang, memang selama ini berjalan seperti itu, tidak langsung saya yang berkomunikasi. Ada tim yang kalian ketahui terepresentasikan dari masing-masing representasi partai, dalam hal ini representasi dari pada sekaligus para ketua umum, yaitu Tim 8," kata dia.
ADVERTISEMENT
Soal nasib KPP tetap bersama atau bubar usai kabar Anies-Cak Imin, Paloh tak mau berspekulasi. Dia hanya menginginkan yang terbaik.
"Insyaallah apa yang terbaik, kenapa kita paksakan bubar kalau memang dia bisa bertahan, baik bagus berkembang, syukur-syukur apa yang direncanakan bisa tercapai. Ini kan suatu ridho yang bagus," ucap Paloh.
Namun, bagaimana jika Demokrat hengkang dari koalisi?
"Apa yang terbaik bagi Demokrat pasti dihormati oleh Nasdem. Itu sikap yang paling mendasar," kata Paloh.
Sebelumnya, kabar bahwa Anies dan NasDem memilih Cak Imin sebagai cawapres diungkapkan oleh Demokrat.
Demokrat menyatakan merasa dikhianati dengan keputusan tersebut. Terlebih selama ini, Demokrat menyodorkan Ketumnya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres Anies.
"Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya.
ADVERTISEMENT
Demokrat menilai manuver tersebut sebagai pengkhianatan. Di sisi lain, PKS melalui jubirnya Al Muzzammil Yusuf menyatakan tetap mendukung Anies sebagai capres.
Surya Paloh pun buka suara soal duet Anies-Cak Imin. Menurutnya hal itu bisa saja terjadi. Tetapi belum terformalkan dalam sebuah deklarasi.