Uskup Agung Jakarta Harap Pengganti Paus Fransiskus Bebas dari Suap

21 April 2025 22:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo (kiri) bersama Romo Thomas Ulun Ismoyo di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo (kiri) bersama Romo Thomas Ulun Ismoyo di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Konklaf untuk memilih penerus Paus Fransiskus akan dimulai antara 15 hingga 20 hari setelah wafatnya diumumkan oleh Vatikan, Senin (21/4).
ADVERTISEMENT
Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo menjelaskan, konklaf akan dilaksanakan secara voting atau pemungutan suara. Nantinya, para Kardinal yang berusia di bawah 80 tahun memiliki kesempatan untuk memilih penerus Paus atau menjadi calon Paus selanjutnya.
“Begini yang boleh yang ikut konklaf itu adalah Kardinal yang usianya di bawah 80 tahun, yang sudah lebih 80 tahun tidak ikut konklaf. Semua yang ada di dalam konklaf itu mempunyai hak memilih dan hak dipilih,” kata Ignatius di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (21/4).
“Tidak ada kampanye terang-terangan dan juga yang tidak terang-terangan, mungkin ada juga ya, karena roh kudus itu berkaryanya juga lewat pemungutan suara,” lanjut dia.
Paus Fransiskus muncul dari balkon utama Basilika Santo Petrus saat pesan Urbi et Orbi dan berkat kepada kota dan dunia dibacakan sebagai bagian dari perayaan Paskah di Vatikan, Minggu (20/4/2025). Foto: Yara Nardi/REUTERS
Lebih jauh, Ignatius menjelaskan, di dalam konklaf setiap Kardinal memiliki kesempatan untuk berbicara tentang masa depan Gereja Katolik, sehingga Paus terpilih akan memiliki gambaran saat memimpin umat Katolik seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Dia harap kepemimpinan selanjutnya dapat tumbuh dengan baik. Tidak ada perebutan kekuasaan apalagi suap dan menyuap.
“Jadi, Paus yang akan terpilih itu nanti sudah mempunyai gambaran mengenai gereja macam apa yang akan diharapkan bertumbuh dengan kepemimpinan yang baik tidak ada perebutan kekuasaan tidak ada suap-menyuap,” tutupnya.