Yayasan akan Panggil Kepsek SMK Lingga Kencana Buntut Kecelakaan Maut di Subang

13 Mei 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melintasi karangan bunga korban kecelakaan bus Ciater di SMK Lingga Kencana, Depok, Senin (13/5/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melintasi karangan bunga korban kecelakaan bus Ciater di SMK Lingga Kencana, Depok, Senin (13/5/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Yayasan tengah melakukan evaluasi internal atas peristiwa kecelakaan maut bus yang membawa rombongan murid SMK Lingga Kencana Depok pulang dari perpisahan di Bandung. Kecelakaan terjadi di kawasan Subang pada Sabtu (11/5) malam.
ADVERTISEMENT
Ketua Yayasan, Ujang Tadjudin mengatakan, pihaknya akan memanggil pihak sekolah, termasuk Kepala SMK Lingga Kencana, Sarojih, untuk dimintai keterangan terkait kecelakaan ini.
"Belum (dipanggil), karena kan kita masih sibuk dengan Jasa Raharja dengan Pemkot Depok, tapi memang itu jadi schedule yayasan (untuk memanggil kepsek)," terang Ujang saat dijumpai di SMK Lingga Kencana, Depok, Senin (13/5).
Sejumlah mobil ambulan yang membawa jenazah korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok menuju ke rumah duka di Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Rapat internal, kata Ujang, juga dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sekolah atas peristiwa nahas yang menewaskan 11 orang ini.
"Justru nanti kita akan rapat internal dengan dewan pembinaan dan dewan pengawas, karena kami selaku pengurus harian yang diangkat oleh dewan pembina," terangnya.
Ujang akan membentuk tim kecil yang akan menginvestigasi perihal penggunaan bus yang tak layak jalan pada perpisahan murid yang berlangsung di Bandung.
Sejumlah keluarga dan kerabat berdoa di depan makam korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok, di TPU Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
"Iya, jadi kita melihat terkait advokasi, legalitas PO travel yang ada kerja sama ketika proses kemarin study tour, kita melihat sampai sejauh mana. Legalitas travel kerja sama dengan sekolah, karena itu kan travel dengan pihaknya sekolah, pihak sekolah ada panitia kecil. Kita belum tahu, belum sampai ke sana. Baru ada rencana kita bentuk tim kecil yayasan, nanti koordinasi dengan pihak sekolah dan panitia," tambahnya.
ADVERTISEMENT