Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Liga Arab Kecam Pengepungan Israel di Gaza, Tuntut Bantuan Segera Boleh Masuk
12 Oktober 2023 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Para menteri luar negeri negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab melakukan pertemuan darurat pada Rabu (11/10). Hasilnya, mereka mengecam pengepungan Gaza, Palestina , oleh Israel menyusul serangan mendadak dan besar-besaran oleh kelompok perlawanan Hamas ke wilayah selatan Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
Mengutip Arab News, Liga Arab juga menuntut agar bantuan segera diizinkan memasuki Gaza yang mendapat blokade total dari negara Zionis itu.
Israel telah belasan tahun memblokade Gaza, termasuk dengan membangun tembok setinggi 6 meter sepanjang 72,5 km. Namun, setelah serangan 7 Oktober yang tak pernah terbayangkan itu, Israel memberlakukan blokade total dengan memutus pasokan air, makanan, listrik, dan pasokan penting lainnya.
Bertemu di markas Liga Arab di Kairo, para menteri luar negeri membahas perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas dan menuntut Israel menghentikan pengepungannya terhadap Gaza.
Mereka juga menyerukan pengiriman makanan, bahan bakar dan bantuan kemanusiaan "segera" ke Gaza, wilayah pesisir yang miskin dan padat penduduk tersebut.
Para menteri luar negeri Arab juga mendesak Israel untuk mempertimbangkan kembali "keputusan tidak adilnya dalam memutus pasokan listrik dan air ke Gaza".
ADVERTISEMENT
Liga Arab beranggotakan 22 anggota, yaitu: Aljazair, Bahrain, Kamerun, Djibouti, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Mauritania, Maroko, Oman, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab, Yaman.
Gaza Hancur Berkeping-keping
Arab News melaporkan, pemboman tanpa henti selama lima hari di Gaza oleh Israel sebagai respons serangan Hamas di seberang perbatasan telah membuat wilayah sempit itu hancur berkeping-keping.
Tanpa mempedulikan hukum humaniter internasional yang melarang serangan pada sipil, Israel menyerang bangunan tempat tinggal, fasilitas medis, masjid, pabrik, dan toko.
"Persediaan medis, termasuk oksigen, semakin menipis di rumah sakit Al-Shifa di Gaza," kata dokter ruang gawat darurat, Mohammed Ghonim.
Dilaporkan juga, Israel mengeklaim 1.200 kematian yang "mengejutkan" sejak serangan militan pada hari Sabtu, sementara para pejabat Gaza menyebutkan lebih dari 1.000 orang tewas dalam serangan udara dan artileri Israel — mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.
Gaza adalah salah satu tempat terpadat di dunia, dengan 2,3 juta orang tinggal di lahan seluas 362 kilometer persegi.
ADVERTISEMENT
Wilayah ini berada di bawah blokade Israel sejak 2007 ketika Hamas mengambil alih wilayah tersebut dari gerakan sekuler Fatah yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Satu-satunya pintu masuk ke Gaza yang tidak dikuasai Israel adalah Rafah di perbatasan Mesir. Rafah telah dibombardir oleh Israel tiga kali minggu ini.
ADVERTISEMENT