PBNU Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus: Pejuang Kemanusiaan

21 April 2025 21:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memberikan pemaparan dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya dengan Sahabat Media di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (3/1/2025). Foto: Muhammad Ramdan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memberikan pemaparan dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya dengan Sahabat Media di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (3/1/2025). Foto: Muhammad Ramdan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PBNU berduka atas wafatnya Paus Fransiskus di usia ke-88 tahun pada Senin (21/4). Ketua Umum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf mengenang Paus sebagai sosok pembela kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
"Atas nama PBNU, jamiyah NU, saya menyampaikan duka cita teramat mendalam atas berpulangnya Sri Paus Fransiskus pada hari ini Senin 21 April 2025," kata Gus Yahya kepada wartawan.
"Sri Paus telah tanpa kenal lelah menghadirkan gereja Katolik sebagai pengasuh dan pembela kemanusiaan."
Paus Fransiskus wafat di Senin Paskah, di usia 88 tahun. Selama hampir 2 bulan, Paus Fransiskus menjalani perawatan di rumah sakit karena pneumonia.
Keluar dari rumah sakit, aktivitas Paus Fransiskus masih dibatasi. Namun, dia mulai menjalani sejumlah kegiatan seperti menerima Raja Charles III, mengunjungi penjara di Roma, dan menggelar audiensi dengan umat Katolik.
Paus Fransiskus (kiri) bersama Imam Besar al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb, saat pertemuan antaragama di Founder's Memorial, Abu Dhabi, Februari 2019. Foto: REUTERS/Tony Gentile
"Nurani, kasih sayang beliau kepada umat manusia tanpa membedakan latar belakang apa pun adalah teladan paripurna," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang dikenang Gus Yahya adalah momen Paus Fransiskus bersama Grand Syaikh Al-Azhar menandatangani "Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together" di Abu Dhabi pada tahun 2019.
"Inisaitf beliau untuk bersama-sama Syaikhul Azhar As Syeikh Dr Ahmad At Tayeb untuk menandatangani Piagam persaudaraan Kemanusiaan adalah ikon dari perjuangan kemanusiaan di tengah gejolak dunia yang tidak mudah," kata dia.
"NU akan menyertai Gereja Katolik dan segenap umat manusia untuk melanjutkan semangat dan perjuangan yang telah ditinggalkan Sri Paus Fransiskus dalam mengasuh dan membela kemanusiaan itu," tutupnya.